Dari Punk Jadi Pink, Kisah Sukses Sekolah Agama Tasawuf Underground

Dari Punk Jadi Pink, Kisah Sukses Sekolah Agama Tasawuf Underground

Nada Celesta - detikNews
Minggu, 28 Agu 2022 11:52 WIB
Jakarta -

Hidup bersama anak punk memunculkan paradigma baru di kepala Halim Ambiya. Pendiri pesantren Tasawuf Underground itu menyebutkan ada cara ampuh untuk melawan efek psikotropika yang dikonsumsi santri-santri punk binaannya.

"Mereka dengan konsumsi obat atau psikotropika tertentu efeknya kan beda-beda. Maka dari sini saya buat bagaimana mereka terlepas dari narkoba dan psikotropika menggunakan salat, zikir, serta hydrotherapy," ungkap Halim dalam Sosok, Minggu (28/8).

Ia mengungkapkan ada perubahan yang terjadi saat ketiga terapi itu dilakukan dengan teratur dan konsisten. Wajah-wajah yang awalnya terlihat kumal di balik pakaian compang-camping serta tinta hitam yang menempel di kulit, kini terlihat lebih segar dan bersih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang awalnya orang lihat lihat mereka bertato, baju kumal, sangar. Kalau sudah dimandikan dan berzikir, kelihatan tuh, hati mereka jadi 'Hello Kitty'. Mereka bukan lagi punk, tapi pink. Mereka juga bilang 'kalau sama Ustaz Halim, kita nge-fly tanpa gelek'," kata Halim sambil tersenyum.

Perihal rajah yang telanjur terlukis dari ujung kaki hingga wajah, Halim Ambiya tidak terlalu mempermasalahkannya. Baginya, tato-tato itu tidak akan menjadi kendala untuk beribadah. Ia meyakini bahwa orang yang telanjur bertato tidak perlu memaksakan diri menghapus tatonya, asalkan di masa depan mereka tidak menambah tato yang sudah ada.

ADVERTISEMENT

"Tato itu tidak membatalkan salat dan wudu. Betul bahwa saya setuju bahwa tato itu haram dan dilarang. Itu bagi yang belum mulai. Ini sudah telanjur. Mereka sudah mengukir kenangan mereka masa lalu yang luar biasa. Untuk dihapus, waktunya lama, menyakitkan dan butuh dana yang tidak sedikit," tutur Halim.

Musik untuk belajar agama, halaman selanjutnya.

Mendirikan pesantren Tasawuf Underground merupakan bantuan dari Halim bagi mereka yang ingin memperbaiki diri. Oleh sebab itu, tidak ada istilah 'memaksa' selama proses pendidikan iman berjalan. Ia bahkan menggunakan musik yang lekat dengan dunia jalanan untuk menyiarkan ilmu agama kepada murid-muridnya. Dengan demikian, gesekan serta penolakan akan berkurang.

Menurut Halim, pendidikan dasar agama Islam yang dimulai dengan berlatih membaca bisa berhasil dengan cepat setelah dibarengi alunan nada. Bukan hanya membaca tulisan Arab, Halim mengatakan bahwa kini anak-anak didiknya piawai membaca Kitab Kuning dan cepat menghafal syair Islam.

Keberhasilannya dalam mengarahkan anak-anak punk dan jalanan untuk kembali ke jalan Tuhan akhirnya menumbuhkan sebuah mimpi yang ia harapkan dapat tercapai di kemudian hari. Ia mendambakan sebuah kawasan yang lebih luas dari tempatnya sekarang yang berada di kawasan ruko. Tujuannya agar dapat memberi tempat yang lebih layak serta bisa menarik lebih banyak anak-anak yang tersesat di jalanan.

"Saya ingin suatu saat dapat tanah di wilayah Tangerang atau Bogor agar kita bisa menampung lebih banyak lagi anak punk dan jalanan. Per hari ini sudah ada 70-an (orang) yang mendaftar, tapi nggak mungkin ditempatkan di ruko 3 lantai ini," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(vys/vys)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads