Ratusan monyet ekor panjang turun ke permukiman warga di Kampung Pamoyanan Kaler, Desa Sukamekar, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Gerombolan monyet itu masuk permukiman warga diperkirakan karena kelebihan populasi di hatibatnya.
Dikutip dari detikJabar, Minggu (28/8/2022), Kepala Resort Goalpara Sobirin Yuliawan menjelaskan kawanan monyet itu bukan berasal dari kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Kawasan penyangga Goalpara ada di Desa Cisarua, Langensari, Sukamaju dan Margaluyu. Sementara kemunculan monyet di Desa Sukamekar.
"Itu monyet sampai keluar dari kawasan gara-gara overpopulation. Habitatnya mereka kan hidup di tempat-tempat baik di hutan atau di perkebunan juga bisa, apalagi tempat yang banyak bambu dia senang sekali karena makan pucuknya," kata Sobirin kepada detikJabar, Sabtu (27/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut karena kelebihan populasi maka terjadi konflik antar kelompok monyet ekor panjang. Sobirin menyebut kawanan monyet itu biasanya akan turun untuk sekedar mencari makan atau mencari tempat baru.
"Biasanya nggak lama sih kalau yang begini karena ini menjelang musim kemarau mereka bergeser ke bawah. Tapi biasanya nanti dia setelah ada tempat lagi untuk wilayahnya dia, dia akan kembali lagi," jelasnya.
Sebelumnya, ratusan monyet masuk pemukiman warga Kampung Pamoyanan Kaler, Desa Sukamekar, Sukabumi dalam sepekan terakhir. Mereka merupakan spesies kera ekor panjang berwarna hitam dan abu-abu.
Simak berita selengkapnya di sini.
Saksikan juga 'Perbedaan Mencolok Gejala Awal Covid-19 dan Cacar Monyet':