Warga Kampung Simprug bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gerak Bareng mendirikan dapur umum kemanusiaan bagi tetangganya yang terdampak kebakaran di Jl Simprug Golf II, Jakarta Selatan. Sebanyak 500 porsi makanan didistribusikan kepada korban terdampak.
Pantauan detikcom di lokasi dapur umum, Sabtu (27/8/2022), pukul 14.00 WIB, tampak sejumlah warga mengenakan sarung tangan plastik untuk mengemas makanan yang baru saja selesai dimasak. Sejumlah anak-anak pun tampak menjadi salah satu relawan di dapur umum tersebut.
"Gimana ya, karena ya kasihan aja gitu lihat orang yang nggak ada makanan gitu, nggak ada rumah juga, sedih lihatnya," kata Children Patrol LSM Gerak Bersama, Umar (9), di Kampung Simprug RT 9, Jakarta Selatan, Sabtu (27/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, salah seorang wanita paruh baya, Ririn (52), mengatakan alasan kemanusiaanlah yang membuatnya menjadi relawan untuk memasak di dapur umum bagi tetangganya yang tengah terdampak musibah. Dia mengatakan setiap harinya bekerja mulai pukul 9 pagi hingga 4 sore.
"Ya kita ini membantu yang lagi kesusahan, kemanusiaan sajalah, kita sukarela," kata Ririn saat ditemui detikcom.
"Dari jam sembilan, kadang jam empat sudah selesai, tinggal packing," imbuh dia.
![]() |
Ketua Yayasan Gerak Bareng, Rizki, mengatakan warga RT 9 dan RT 10 antusias ketika pihaknya mengajak warga untuk jadi tim dapur umum. Alasannya, warga tersebut pernah merasakan hal yang sama.
"Pada saat kita menginisiasi program ini dan meminta ibu-ibu untuk bantu memasak, mereka sangat semangat dan siap untuk menjadi tim dapurnya karena atas dasar mereka pernah mengalami apa yang dirasakan oleh RT 8," ungkap Rizki.
"Alhamdulillah ibu-ibu siap membantu memasak sehingga Gerak Bareng selaku penginisiasi dapur umum mendukung kebutuhan logistiknya, bahan dapurnya, bahan bakunya," tambahnya.
Rizki menyebutkan dapur umum ini sudah menyiapkan lebih dari 500 porsi makanan setiap harinya sejak H+3 pascakebakaran.
"Porsi makanan yang kita sediakan itu 500 porsi lebih ya, karena kita mengikuti dari data pos induk BPBD BNPB, yaitu sebanyak 500 lebih jiwa masyarakat yang terdampak di RT 8," jelas dia.
(idh/idh)