Waket MPR: Penurunan Kadar Antibodi Harus Diantisipasi dengan Tepat

Waket MPR: Penurunan Kadar Antibodi Harus Diantisipasi dengan Tepat

Inkana Putri - detikNews
Kamis, 25 Agu 2022 16:49 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan tema β€˜Reinvensi Keindonesiaan Kita, Kepemimpinan Keindonesiaan dan Patriotisme dalam Indonesia Pascapandemi’ di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, di Senayan, Jakarta (11/6).
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengingatkan soal pentingnya meningkatkan imunitas masyarakat guna mencegah lonjakan kasus COVID-19. Menurutnya, langkah percepatan vaksinasi yang terukur perlu dilakukan sehingga upaya untuk meningkatkan imunitas masyarakat benar-benar tepat sasaran.

Lestari menyebut percepatan vaksinasi juga penting dalam mengantisipasi potensi penurunan kadar antibodi masyarakat enam bulan mendatang.

"Perkiraan penurunan kadar antibodi masyarakat harus diantisipasi dengan langkah yang tepat, sehingga kita terhindar dari ledakan kasus COVID-19 yang tidak kita inginkan," kata Lestari dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lestarie menjelaskan usai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pada Selasa (23/8), Menteri Kesehatan mengungkapkan pemerintah berencana melakukan vaksinasi pada anak usia di bawah 6 tahun dan kelompok rentan termasuk lansia dan penderita penyakit bawaan. Hal ini mengingat adanya potensi penurunan antibodi masyarakat pada enam bulan ke depan.

Meski saat ini kondisi tingkat antibodi masyarakat Indonesia terhadap COVID-19 telah mencapai 98,5% atau kadar proteksi 2.000 U/ml, percepatan vaksinasi masih perlu dilakukan. Terlebih data Kementerian Kesehatan per 18 Agustus 2022 mencatat jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama 86,53% dari total target, dosis kedua 72,69%, vaksin dosis ketiga atau (booster) 25,14% dan vaksinasi dosis keempat 18,54%.

ADVERTISEMENT

Menurut Lestari, kondisi tersebut harus diantisipasi melalui sejumlah kebijakan yang terkoordinasi dengan benar antar instansi dan kementerian. "Jangan sampai,perkiraan potensi penurunan kadar antibodi masyarakat, malah direspon dengan pelonggaran kebijakan penyelenggaraan pendidikan, misalnya," ungkapnya.

Wanita yang akrab disapa Rerie ini pun menambahkan perencanaan vaksinasi terhadap kelompok rentan, harus dipersiapkan dengan matang sehingga nantinya berjalan sesuai jadwal dan tepat sasaran.

Di samping itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengimbau agar seluruh pihak tetap mewaspadai tren peningkatan kasus positif COVID-19. Salah satunya dengan membuat sejumlah langkah pencegahan dalam bentuk penguatan pelaksanaan protokol kesehatan.

Vaksinasi bagi anak dan remaja usia sekolah, menurut Lestari, perlu mendapat perhatian serius. Sebab, sejumlah lembaga pendidikan mulai menyelenggarakan proses belajar tatap muka. Selain itu, para pemangku kepentingan harus mengkoordinasikan sejumlah kebijakan dengan baik. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat terhadap pandemi COVID-19 dapat berjalan sesuai rencana.

Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini pun mengimbau dalam jangka panjang, upaya penanaman norma baru dalam keseharian masyarakat harus dilakukan guna menghadapi dampak COVID-19. Tak hanya itu, pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan pun harus menjadi standar dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads