Eko Patrio Soroti Komunikasi Pemerintah soal Wacana BBM Naik

Eko Patrio Soroti Komunikasi Pemerintah soal Wacana BBM Naik

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 24 Agu 2022 09:00 WIB
Eko Patrio
Politikus PAN, Eko Patrio. (Instagram Eko Patrio)
Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, sependapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) harus dilakukan dengan hati-hati. Eko mengingatkan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi inflasi tinggi.

"Tentu saya sepakat dengan Pak Presiden bahwa memang kita perlu berhati-hati untuk menaikkan BBM. Harga minyak dunia memang sedang naik, tetapi kita juga perlu ingat saat ini kita juga menghadapi inflasi tinggi," kata Eko kepada wartawan, Selasa (23/8/2022).

"Bulan lalu kita sudah menghadapi inflasi tinggi hampir menyentuh 5 persen. Akhir tahun, Bank Indonesia juga memprediksi inflasi akan tidak sesuai dengan target yang mereka tetapkan. Jika dinaikkan, menurut saya tentu ini akan langsung berimplikasi pada kelangsungan hidup dan daya beli masyarakat," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko lantas menyinggung terkait harga minyak harus dinaikkan karena BBM subsidi tidak tepat sasaran. Menurut Eko, kenaikan harga BBM tentu akan sangat berdampak pada ojek online hingga sopir truk sayur-sayuran.

"Sejauh ini banyak yang mengatakan bahwa BBM harus dinaikkan karena banyak dimanfaatkan kalangan menengah ke atas, tapi mereka lupa kalau sopir truk sayur yang ke pasar, kurir barang, ojek online, mereka akan terdampak dan tentu mereka akan menanggung biaya yang tinggi. Beban yang tinggi ini tentu lama kelamaan akan ditanggung oleh konsumen," jalasnya.

ADVERTISEMENT

Usul BBM Subsidi Dijual ke yang Membutuhkan

Eko lalu mengusulkan agar BBM subsidi dijual terbatas kepada kelompok yang membutuhkan. Alternatif ini, kata Eko, perlu kerja sama antara Pertamina dan Kementerian Keuangan.

"Menurut saya, kita coba mencari alternatif untuk menjual BBM subsidi secara terbatas kepada mereka yang membutuhkan saja. Ini perlu kerjasama Pertamina sebagai BUMN dan Kementerian Keuangan dalam menyalurkan BBM dengan subsidi terbatas tersebut untuk di tahun ini," kata Eko.

Soroti Komunikasi Publik Pemerintah

Selain itu, Eko kemudian menyinggung pernyataan pejabat yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan soal kenaikan harga BBM. Eko tak ingin omongan itu memicu terjadinya kenaikan harga sebelum kepastian kenaikan BBM ini ditetapkan.

"Saya ingin memberikan saran kepada Pemerintah agar jangan sampai kita memicu 'inflasi ekspektasi' atau expected inflation yang disebabkan hanya oleh omongan pemangku kebijakan yang mengatakan bahwa Presiden akan menaikkan BBM," tutur dia.

"Ini kan berbahaya kalau BBM tidak jadi naik, tapi karena ada ekspektasi harganya akan naik dari seminggu lalu, harga kebutuhan pokok sudah naik, orang-orang panic buying BBM sebelum pengumuman," imbuhnya.

Simak video 'Curhat Sri Mulyani, Subsidi BBM Rp 502 T Diperkirakan Tak Cukup':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya pada halaman berikutnya.

Eko mengatakan komunikasi publik pemerintah akan berdampak pada hajat hidup orang bajak. Dia tak ingin komunikasi itu hanya dikendalikan oleh satu orang saja.

"Ini yang harus jadi perhatian bahwa komunikasi publik pemerintah akan berimplikasi pada hajat hidup orang banyak dan jangan sampai ini hanya dikendalikan oleh satu orang saja," sebutnya.

Lebih lanjut, Eko mengaku dia tidak menyasar personal pejabat yang mengatakan terkait Presiden Jokowi akan mengumumkan harga BBM akan naik.

"Saya tidak berbicara personal, kepada siapa pun itu pemangku kebijakan yang terkait. Jika akan diumumkan satu orang, ya satu orang itu saja, untuk apa diwakilkan yang pada akhirnya membuat masyarakat cemas. Jangan sampai ini malah berimplikasi ke kenaikan harga dan inflasi. Ini kan justru memperberat tugas Pak Presiden, yang awalnya Presiden tidak mau harga bahan pokok dan inflasi secara keseluruhan meningkat, hanya karena omongan segelintir pihak malah sudah meningkat duluan harganya," tuturnya.

Rencana Kenaikan Harga BBM

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah sedang berhitung untuk menaikkan harga BBM subsidi. Luhut mengatakan, minggu ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bicara ke publik soal keputusan kenaikan harga BBM.

"Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dan juga itu solar, modeling ekonominya (hitung-hitungan) sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," papar Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual, Jumat (19/8).

Presiden Joko Widodo buka suara soal rencana kenaikan BBM. Jokowi mengatakan, kenaikan BBM menyangkut hajat orang banyak sehingga harus diputuskan hati-hati.

"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati," katanya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (23/8).

"Dikalkulasikan dampaknya, jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga," katanya menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(lir/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads