Arahan Jokowi Agar Tak Khawatir Meski Cacar Monyet Masuk ke Tanah Air

Arahan Jokowi Agar Tak Khawatir Meski Cacar Monyet Masuk ke Tanah Air

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 24 Agu 2022 06:00 WIB
Jakarta -

Arahan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai cacar monyet atau monkeypox terdeteksi di Indonesia. Jokowi meminta masyarakat tidak terlalu khawatir.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi kepada wartawan di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022). Jokowi menjelaskan penularan cacar monyet bukan lewat droplet.

"Ini juga kita tidak perlu terlalu panik karena penularannya lewat kontak langsung. Bukan lewat droplet," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengatakan yang paling penting adalah kesiapan Indonesia untuk mengatasi penyakit tersebut. Dia juga sudah memerintahkan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk segera menyediakan vaksin.

"Yang pertama urusan vaksin segera," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Mantan Gubernur DKI itu juga meminta tempat-tempat dengan interaksi tinggi betul-betul diperhatikan. Selain itu, Jokowi memerintahkan agar pintu masuk ke Indonesia diperiksa ketat.

"Yang kedua untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi kemudian gerbang-gerbang masuk ke negara kita betul-betul dicek secara ketat," ujar Jokowi.

Penjelasan yang sama disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/8/2022). Budi menjelaskan cacar monyet bisa menular jika sudah terlihat bintik-bintik.

"Dia hanya bisa menular secara fisik sudah kelihatan bintik-bintik cacarnya dan cairannya. Kalau COVID-19 kan masih sehat pun bisa menular jadi lebih berbahaya, kalau cacar monyet kita lihat nih kalau teman kita udah cacar monyet baru dia bisa menular. Kalau masih sehat kita deket-deket nggak apa-apa tapi udah cacar monyet kita masih deket-deket ya salah kita sendiri," kata Budi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya

Budi mengatakan cacar monyet lebih mudah diidentifikasi dan lebih mudah dari sisi protokol kesehatannya. Budi mengimbau warga tak melakukan kontak fisik dengan orang yang mengalami bintik-bintik di tubuh seperti cacar.

"Sudah ada satu kasus di Indonesia, jadi sekali lagi udah ada satu temen yang bintik-bintik kayak cacar jangan deket-deket, apalagi nempel-nempel," ujar Budi.

Budi menuturkan saat ini pemerintah sudah berupaya mendatangkan vaksin dan obat-obatan terkait cacar monyet. Dia menyebut cacar monyet tidak mematikan, kecuali pasien mengalami secondary infection.

"Nah sekarang vaksinnya sudah kita beli sekarang sedang on the way datang. Obat-obatannya kita sudah terima antivirus biasa. Dan nggak pernah mematikan gara-gara cacar monyet kan ini kulit... nggak mematikan. Cuma karena dia infeksi itu bisa menyebabkan secondary infection. Nah secondary infection yang paling banyak bisa membuat meninggal itu kalau dia secondary infection jadi infeksi di paru-paru atau infeksi di otak tapi meninggalnya bukan gara-gara infeksi oleh virus," kata Budi.

Vaksin Cacar Monyet Beda dengan Vaksin COVID-19

Lebih lanjut, Budi menjelaskan vaksin cacar monyet berbeda dengan vaksin COVID-19. Budi mengatakan vaksin cacar monyet hanya diberikan satu kali.

"Vaksin cacar monyet beda dengan COVID yang 6 bulan dikasih, jadi sekali dikasih dia berlaku seumur hidup," jelas Budi,

Dia menyebut vaksin cacar monyet diberikan ke orang-orang yang memiliki kans terpapar lebih besar dan imunitasnya rendah. Sebab, kata Budi, penularan cacar monyet jauh lebih susah dibandingkan COVID-19.

"Jadi nggak worth it untuk semua orang dikasih vaksin cacar monyet. Yang benar-benar punya imunitas rendah aja yang dikasih," imbuh Budi.

Diketahui bahwa cacar monyet telah ditetapkan sebagai penyakit yang dapat menjadi darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh World Health Organization (WHO) sejak 23 Juli 2022. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus mewaspadai ancaman penyakit ini dengan terus meningkatkan surveilans cacar monyet melalui jejaring fasilitas kesehatan dan Organisasi Profesi Kesehatan di Jakarta.

Gejala cacar monyet umumnya diawali dengan demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang ditemukan di leher, ketiak, atau lipat paha (selangkangan). Selain itu, gejala umum ini dapat disertai keluhan nyeri otot, sakit punggung, dan rasa lelah yang berkepanjangan.

Setelah 1-3 hari sejak demam, gejala akan disusul dengan munculnya ruam pada kulit di beberapa bagian tubuh, berbentuk bintik merah seperti cacar, melepuh kecil berisi cairan bening atau berisi nanah yang kemudian menjadi keropeng, dan rontok. Jumlah lesi (luka atau lenting gelembung berisi cairan di kulit) dapat sedikit ataupun beberapa buah yang tersebar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads