Tepis Ketua DPRD, Wagub Tegaskan Tak Ada Sekda Bayangan di Pemprov DKI

Tepis Ketua DPRD, Wagub Tegaskan Tak Ada Sekda Bayangan di Pemprov DKI

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 23 Agu 2022 18:55 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Aliya-detikcom)
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Aliya/detikcom)

Ketua DPRD Singgung Sekda DKI Bayangan

Sebelumnya, Prasetyo menyebut ada kubu di tubuh Pemprov DKI. Prasetyo juga menyinggung ada Sekda DKI bayangan.

Hal itu diutarakan Prasetyo dalam diskusi Fraksi PDIP di DPRD DKI, Senin (22/8/2022). Diskusi itu bertajuk 'Apa Yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya Prasetyo bicara pengalamannya sebagai Ketua DPRD DKI di era Jokowi-Ahok hingga Soni Sumarsono. Dia mengatakan saat ini Pemprov DKI memiliki kubu.

"Pengalaman saya sebagai ketua dewan, pada saat Pak Jokowi-Ahok, Ahok-Djarot, dan Pak Soni Sumarsono di sini, kita komunikasi dengan eksekutif itu baik. Tetapi, mohon maaf, sekarang ada satu dilematis di pemerintahan eksekutif, sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN dan geng umum. Tapi yang kasihan adalah yang umum," ujar Prasetyo dalam agenda diskusi.

ADVERTISEMENT

Prasetyo kemudian berbicara menyoroti kinerja Anies yang hanya membangun JPO. Prasetyo mengatakan pemimpin Jakarta tak perlu pintar.

"Pemimpin Jakarta itu nggak perlu pintar, tapi eksekutor. Perencanaan di otaknya Anies Baswedan itu hanya cerita. Bappeda-nya itu mengkhayal. Padahal, apa sih masalah Jakarta, macet dan banjir, nggak ada lagi. Kalau masalah kesehatan, pendidikan, itu given, nggak bisa diapa-apain," paparnya.

Politikus PDIP itu kemudian menyampaikan Pj Gubernur DKI setelah Anies lengser Oktober mendatang harus mengerti masalah Jakarta. Prasetyo kemudian menyebut Sekda DKI Marullah Matali tak dihargai bawahannya.

"(PJ Gubernur) harus yang mengerti masalah Jakarta, yang mengerti masalah anggaran. Jabatan struktural harus mengikuti mekanisme runutan yang betul. Di bawah gubernur siapa sih pangkatnya, paling tinggi yang mengelola ASN adalah Sekda. Sekarang sekdanya nggak dihargai oleh asisten-asistennya. Gimana mau jalan ini istilahnya pemerintahan. Apa yang saya utarakan tadi unek-unek saya saja, karena saya melihatnya seperti itu. Ada orang yang bermasalah banyak bisa dapat jabatan lagi," kata Prasetyo seusai acara diskusi.

Prasetyo kemudian menjelaskan maksud dari Sekda DKI tak dihargai bawahannya. Prasetyo kemudian menyebut ada Sekda DKI bayangan.

"Ya nggak dihargailah, dianya sendiri, asistennya nggak ini. Kan ada sekda-sekda bayangan, namanya Sigit," lanjut Prasetyo.


(taa/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads