.webp)
Kebakaran di Jl Simprug Golf, Jakarta Selatan, diduga terjadi karena korsleting. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyinggung masalah instalasi listrik di permukiman padat.
"Yang pasti di pemukiman padat harus sering diberikan pantauan soal instalasi listrik," katanya saat meninjau lokasi kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).
Ia juga menyoroti banyaknya alat elektronik yang digunakan warga secara bersamaan dalam satu colokan listrik. Hal ini tentunya dapat meningkatkan potensi korsleting listrik dan memicu kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu colokan itu terkadang dipenuhi oleh berbagai alat-alat listrik. Ada rice cooker, handphone, kulkas, dan lain-lain. Ini tentunya sangat berpengaruh apabila daya tahan instalasi listriknya tidak kuat, terjadi korsleting listrik," katanya.
Isnawa melanjutkan pengawasan terhadap instalasi listrik ini perlu jadi perhatian banyak pihak. Sebab, di Jakarta sendiri masih banyak rumah yang sudah lama belum mengganti instalasi listriknya.
"Kita tahu di Jakarta banyak rumah-rumah yang usianya di atas 30 tahun tetapi instalasi listriknya belum diganti misalnya kabel-kabelnya sudah tua dan lain-lain," pungkasnya.
Kebakaran yang terjadi Simprug, Jakarta Selatan, telah menghanguskan sekitar 100 rumah warga. Total ada 133 KK terdampak dan kini sedang mengungsi.
Beberapa bantuan masih terus datang seperti dari Pemkot DKI Jakarta, BPBD DKI, dan beberapa relawan lainnya.
Simak Video 'Warga Cerita Saat Kebakaran di Simprug: Api Begitu Cepat Merembet':
