Ortu Siswa SLTP: Pengumuman UN Lewat SMS, Pemerasan?

Ortu Siswa SLTP: Pengumuman UN Lewat SMS, Pemerasan?

- detikNews
Senin, 26 Jun 2006 16:50 WIB
Jakarta - Banyak cara untuk mengetahui kelulusan siswa SLTP di DKI Jakarta. Cara paling cepat adalah mengirim SMS ke 3977. Eh.. tapi ternyata tarifnya premium, per SMS Rp 2.200. Ini pemerasan atau pemaksaan? Itulah ungkapan Anik P, orangtua siswi SLTP di DKI Jakarta. Berikut ini tanggapan Anik atas pengiriman pulsa dengan tarif premium untuk mengetahui kelulusan siswa SLTP dalam e-mailnya kepada detikcom, Senin (26/6/2006). "Saya orangtua siswi SMP yang juga bingung dengan pengumuman UN. Buka internet lamaa..nya enggak kira-kira. Ada 1 jam gak kebuka juga, akhirnya anak saya tidak sabar mengirim SMS. Karena grogi, dia salah pencet, ada 5 kali baru bisa kebuka dan langsung dijawab. Dia teruskan nanya tiap mata pelajaran. Pas dia SMS saya baca detikcom tentang tarif SMS pengumuman UN. Saya kasih tahu anak saya, begitu dilihat sisa pulsanya kaget banget.... Semalem baru ngisi pulsa Rp 25.000 + sisa pulsa kemaren kok tinggal sedikit. Wah anak saya nyesel nggak ketulungan. Terima-kasih dikasih tahu tarifnya, kalau tidak, mungkin anak saya terus SMS. Soalnya dia juga penasaran dengan hasil teman-temannya. Kalau begini, ini namanya apa ya ... PEMERASAN apa PEMAKSAAN apa ...aji mumpunglah. Yang jelas, tolong dong jangan begini. Untung saja anak saya lulus. Kalau tidak kan ya ... tertawa di atas penderitaan orang lain. (Dia untung anak saya buntung)." Sementara pembaca detikcom lainnya, Iswahyudi, lebih mencermati kurang transparannya pemerintah dalam mengumumkan tarif SMS yang dikirim ke 3977. Menurut dia, penggunaan akses SMS premium untuk mengetahui hasil UN sah-sah saja. Yang harus disayangkan adalah tidak ada adanya sosialisasi mengenai SMS premium yang digunakan. "Keuntungan dari bisnis itu tentu masuk ke operator, ke Depdiknas, serta ke penyelenggara sendiri, pemilik akses 3977 yang memiliki kerja sama dengan operator. Semestinya, ada penjelasan yang tegas, bahwa setiap penggunaan akses SMS 3977 tersebut dikenakan biaya 2.000/SMS belum termasuk PPN. Jadiada anggapan, bahwa layanan ini menjebak," tulis Iswahyudi.Nada kecaman untuk layanan SMS pengumuman UN juga datang dari anggota DPR dan DPRD DKI Jakarta. Mereka menilai layanan pendidikan seperti ini tidak layak dibisniskan. Karena itu, mereka meminta agar layanan SMS dengan tarif premium ini dicabut saja. Layanan SMS hasil UN ini hanya berlaku di DKI Jakarta. Penyelenggaranya adalah Diknas DKI Jakarta yang bekerja sama dengan pemilik shortcode 3977, Visitel. (asy/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads