Jokowi Ungkap Filosofi Baju Adat Paksian di Sidang Tahunan MPR

Jokowi Ungkap Filosofi Baju Adat Paksian di Sidang Tahunan MPR

Matius Alfons, Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 16 Agu 2022 11:38 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai baju adat Paksian dari Bangka Belitung saat menyampaikan pidato di sidang tahunan MPR. Jokowi menjelaskan makna motif dan filosofi warna dari baju adat yang dipakainya itu.

"Dan sebagai tambahan, baju adat yang saya kenakan ini adalah baju Paksian, berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Motifnya bernama pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau yang kita pilih karena mengandung filosofi kesejukan harapan dan pertumbuhan," kata Jokowi di sidang tahunan MPR, Selasa (16/8/2022).

Sekretaris pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho, sebelumnya menceritakan proses di balik pemilihan baju adat yang dipakai Jokowi. Jokowi awalnya memerintahkan Anggit Nugroho menyiapkan baju adat yang akan dipakai dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022 dan upacara HUT RI pada 17 Agustus 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dikumpulkanlah baju-baju adat dari daerah-daerah yang belum pernah dikenakan Presiden. Dari sekian banyak busana adat tersebut diseleksi hingga tinggal tiga buah," ujar Anggit.

Jokowi kemudian memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung untuk dikenakan pada sidang tahunan MPR. Anggit mengatakan baju adat ini awalnya berwarna merah, tapi kemudian menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

ADVERTISEMENT

"Untuk tanggal 16, Presiden memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung. Baju ini terdiri atas jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang dan kain tenun cual khas Bangka. Sedangkan untuk penutup kepala dipakaikan sungkon. Pada baju terdapat ornamen hiasan bermotif pucuk rebung. Sebenarnya warna asli baju adat Ini berwarna merah, namun selaras dengan perkembangan zaman, warna baju menyesuaikan selera pemakainya," ujar Anggit.

Dia mengatakan baju adat ini diperoleh dari perajin lokal di Bangka Belitung. Setelah selesai dibuat, baju adat itu kemudian dibawa ke Jakarta.

"Baju adat ini diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden, mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorinya dalam waktu sekitar tiga hari," ujar Anggit.

Sedangkan busana yang digunakan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, tidak disiapkan secara khusus oleh sespri. Iriana disebut menyiapkan sendiri busana yang akan dikenakannya.

"Dari mulai desain, pemilihan bahan, hingga menjadi baju siap pakai," ujar Iriana.

Anggit juga menjelaskan pesan yang ingin disampaikan Jokowi dengan mengenakan baju adat dari Bangka Belitung ini. Dia berbicara mengenai kerukunan menjelang tahun politik.

"Pesan kerukunan, kedamaian itu mungkin yang Presiden ingin sampaikan dengan baju adat Paksian dari Bangka Belitung, sehubungan dengan makin dekatnya pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024. Itu disimbolkan dari motif baju Pucuk Rebung yang bermakna kerukunan dan warna hijau yang menyiratkan kesejukan dan ketenangan," ujar Anggit.

"Soal hijau-hijau ini juga nyambung dengan kerapnya Presiden Jokowi akhir-akhir ini bicara soal upaya Indonesia bertransformasi menuju ekonomi hijau, produk hijau, energi hijau, teknologi hijau, industri hijau yang saat ini telah menjadi tren global," sambung dia.

(knv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads