Ketua Komisi I DPR Dorong Sanksi Paspampres Pukul Sopir Truk di Solo

Ketua Komisi I DPR Dorong Sanksi Paspampres Pukul Sopir Truk di Solo

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 12 Agu 2022 18:25 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (Foto: dok. Golkar)
Jakarta -

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid buka suara terkait anggota Paspampres yang memukul sopir truk di Solo, Jawa Tengah. Meutya menilai tindakan arogan anggota paspampres tidak bisa diterima.

"Tindak arogan dari oknum Paspampres ini tidak bisa diterima dan menunjukkan masih marak arogansi aparat TNI yang terjadi di tengah masyarakat," kata Meutya kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Meutya mengatakan kejadian arogansi prajurit TNI terhadap masyarakat bukan pertama kali terjadi. Dia lantas mengingatkan 8 wajib TNI yang harus diimplementasikan di lingkungan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi antara masyarakat dengan TNI. Kami mengingatkan setiap anggota TNI harus memahami dan terus menjalankan 8 Wajib TNI yang berisi di antaranya bersikap ramah terhadap rakyat, sopan santun terhadap rakyat, serta mengimplementasikan slogan yang sering diutarakan TNI, yaitu 'Bersama Rakyat TNI Kuat'," ujarnya.

Meutya meminta TNI terus menjaga disiplin dan profesionalitas. Mengungkit beberapa kasus melibatkan anggota TNI, Meutya mengartikan ada masalah di kedisiplinan prajurit.

ADVERTISEMENT

"Saya juga meminta kepada TNI untuk terus menjaga dan terus meningkatkan disiplin dari profesionalitas prajurit. Beberapa kasus yang saya dengar seperti penembakan istri TNI oleh suami anggota TNI, penganiayaan oleh senior TNI di Papua menunjukkan adanya masalah dalam kedisiplinan anggota," ujarnya.

Kembali ke paspampres pukul sopir truk, Meutya mengapresiasi respons cepat TNI yang langsung menyikapi kejadian itu. Meutya juga berharap anggota yang terlibat itu dikenai sanksi.

"Kami apresiasi respons yang cepat dari TNI terhadap kejadian-kejadian ini dan berharap dengan respon cepat TNI dapat dicintai rakyat," ucapnya.

"Ya, perlu diberi sanksi. Sanksi kan tahapannya banyak, teguran juga masuk sanksi. Tinggal dilihat bobot pelanggarannya sejauh mana," lanjut Meutya.

Simak peristiwa anggota Paspampres memukul sopir truk di halaman berikutnya.

Lihat Video: Momen Gibran Copot Paksa Masker Paspampres yang Pukul Sopir Truk

[Gambas:Video 20detik]




Sebelumnya diberitakan, oknum anggota Paspampres mengakui telah memukul sopir truk saat berada di Solo. Oknum bernama Hari Misbah itu pun meminta maaf atas kesalahannya.

"Saya mengakui saya salah. Saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya," kata Misbah saat dijumpai di Balai Kota Solo.

Misbah secara khusus meminta maaf kepada sopir truk dan keluarganya. Selain itu, dia meminta maaf kepada masyarakat Solo.

"Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mohon maaf karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya," ujarnya.

Untuk diketahui, kabar pemukulan tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter @txtdariorangberseragam. Cuitan tersebut pun sampai kepada Gibran.

Hari ini, Jumat (12/8/2022), Gibran pun mempertemukan pihak-pihak yang terlibat. Termasuk pula anggota Paspampres yang diduga melakukan pemukulan.

Halaman 2 dari 2
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads