Pemkab Pandeglang berencana menganggarkan APBD sebesar Rp 38 miliar untuk pengadaan sepeda listrik bagi RT dan RW. Ketua RT di Pandeglang mengkritik hal tersebut.
"Menurut abdi sebenerna teu aya gunaan (menurut saya sebetulnya tidak ada gunanya), tidak efektif," kata salah satu RT di Kecamatan Cimanggu, Kurdi, Kamis (11/8/2022).
Menurutnya, kondisi jalan di kampungnya sulit dilalui oleh kendaraan. "Jalan di kampung masih rusak, moal aya gunaan (nggak ada gunanya)," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, daripada alokasi anggaran yang cukup besar tersebut untuk sepeda listrik, lebih baik digunakan untuk penambahan insentif para RT dan RW.
"Harapannya mah insentif dinaikan saeutik geh (dinaikkan walau sedikit)," harapnya.
Hal senada diutarakan Kepala Desa Rancapinang Epan Kusmana. Ia mengatakan pemberian sepeda listrik untuk RT/RW di Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, kurang efektif.
"Sebenernya kalau untuk Desa Rancapinang dengan kondisi akses jalan seperti ini memang tidak terlalu efektif," katanya.
Jika harus memilih sepeda listrik atau perbaikan jalan, ia lebih memilih untuk perbaikan jalan di desa tersebut.
"Kalau misalkan diberikan pilihan, misal harga sepeda listrik tersebut cukup untuk membangun jalan, kalau boleh diberikan pilihan, kami memilih untuk dibangunkan infrastruktur jalan," katanya.
"Tapi kalau misalkan anggarannya ternyata kalau untuk pembangun infrastruktur jalan tidak cukup. Sepeda listrik itu kita terima," tambahnya.
(isa/isa)