IPW Apresiasi Sambo Tersangka: Kapolri Menunjukkan Kualitas Kepemimpinannya

IPW Apresiasi Sambo Tersangka: Kapolri Menunjukkan Kualitas Kepemimpinannya

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 10 Agu 2022 14:26 WIB
Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Sugeng Teguh Santoso, moderator Korps Mahasiswa dan Pemuda NKRI (KomPAN) Rere, Dosen Ilmu Hukum Universitas Pamulang Firdaus dan Mantan Aktivis 98 yang juga Direktur Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto menjadi pembicara diskusi publik bertema
Foto: Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso (dok. Istimewa)
Jakarta -

Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi kerja cepat tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan kualitas kepemimpinan Sigit. IPW menilai Polri telah membuktikan keprofesionalannya dan akuntabilitasnya dalam menangani kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J hampir berakhir.

"Saya mengapresiasi kerja tim khusus yang begitu cepat, dan juga profesional dan akuntabel. Saya juga mengapresiasi Pak Kapolri yang telah menunjukkan kapasitas dan kualitas kepemimpinannya," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada wartawan, Selasa (9/8/2022).

Sugeng menyebut drama pembunuhan berencana Brigadir J hampir berakhir. Tinggal penyidik melengkapi berkas perkara, untuk kemudian dilimpahkan ke kejaksaan. Dia pun mendoakan agar pembuktian atas pasal yang dituduhkan kepada Irjen Ferdy Sambo dan tersangka lainnya, yakni pasal pembunuhan berencana, sudah didasari bukti kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Drama ini hampir pada ujung babak dengan penetapan FS sebagai tersangka, maka tinggal proses penyidikan melengkapi berkas penyidikan. Pembuktiannya harus kuat," ucap Sugeng.

"Saya mendoakan Pak Kabareskrim (Komjen Agus Andrianto) dan tim khusus memperkuat pembuktiannya sehingga ketika ini disampaikan di peradilan umum, perkara ini menjadi kuat," imbuh Sugeng.

ADVERTISEMENT

Jeratan Pasal 340 KUHP dan pasal-pasal penyertaan terhadap Ferdy Sambo dan tiga ajudannya, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal dan inisial K, sambung Sugeng, adalah konsekuensi dari perbuatan mereka yang diduga merencanakan pembunuhan Brigadir J. Dia mendorong puluhan polisi lainnya yang terlibat kasus ini untuk diproses juga.

"Pasal yang dikenakan adalah konsekuensi dari perbuatannya karena membunuh orang dengan satu perencanaan. Itu kosekuensi yang harus ditanggung Ferdy Sambo dan gengnya, pengawal-pengawalnya. Gengnya ada lagi 31 orang harus juga diproses," tegas Sugeng.

Simak selengkapnya IPW dorong istri Ferdy Sambo jujur di halaman berikutnya.

IPW Dorong Istri Ferdy Sambo Jujur!

Selain itu, Sugeng juga mendorong istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, berkata jujur tentang apa yang dia lihat, dengar dan ketahui terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J. Namun dari sisi hukum, Sugeng tak menampik Putri memiliki hak menolak sebagai saksi.

"Ibu PC saya dorong untuk mendukung proses penyidikan. Walauoun ini suaminya, harus mendukung. Walaupun dia punya hak menolak diperiksa sebagai saksi, memang boleh, toh suaminya sudah tersangka," jelas Sugeng.

Dia berharap Putri mau bekerja sama dengan penyidik untuk lebih membuat terang-benderang kasus ini. Sugeng menuturkan kemungkinan Putri dijadikan instrumen alibi suaminya.

"Secara hukum, Ibu PC bisa mundur sebagai saksi. Tapi kalau bisa yang kopoperatif lah. Ibu PC bisa saja menjadi bagian atau instrumen yang digunakan untuk membuat alibi. Kalau demikian, Ibu PC juga bisa terlibat," terang Sugeng.

"Nah, kita tidak mau menghukum Ibu PC, saat ini dia sudah kehilangan suami. Tapi saya mendorong ibu PC untuk jujur dan terbuka," lanjut Sugeng.

Di balik apresiasinya kepada Kapolri dan tim khusus, Sugeng memberi catatan. Yakni soal penekanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Polri yang sampai tiga kali. Dia mempertanyakan nasib dari kasus Brigadir J jika tanpa tekanan dari Jokowi.

Halaman 2 dari 2
(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads