Di balik gedung-gedung pencakar langit yang ada di Ibu Kota Jakarta, masih terdapat lahan-lahan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan. Lahan terbengkalai tersebut biasanya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah sementara bagi sebagian penduduk.
Namun, lahan terbengkalai yang berada di Duren Sawit ini disulap oleh seorang yang bernama Yatno Gondrong menjadi sebuah kebun anggur. Ia membangun kebun anggur di atas lahan seluas 600 meter persegi yang menjadi tempat pembuangan sampah.
Ide untuk mengubah lahan tersebut menjadi kebun anggur tercetus sekitar tahun 2018. Dalam mengembangkannya, Yatno belajar otodidak dari pengalaman hidup dan terus mengikuti perkembangan di media sosial terkait pertanian.
Pada awalnya, Yatno membeli tujuh jenis bibit anggur. Namun sayang, anggur tersebut gagal tanam. Karena penasaran, Yatno pun memutuskan untuk menjual motornya untuk membeli 20 bibit anggur. Dari 20 jenis, 11 jenis anggurnya bertumbuh subur.
Keberhasilan tersebut karena Yatno terus belajar dari komunitas pencinta anggur dan mengamati serta bereksperimen dengan tanaman anggur yang ia miliki. Yatno pun dibantu oleh beberapa tugas PPSU dari Kelurahan Malaka Sari.
Dalam satu tengah tahun, Yatno sudah sukses mengembangkan budi daya 60 jenis varietas anggur dengan sistem grafting dengan memanfaatkan madu sebagai ZPT.
Yatno Gondrong pun menjadikan kebunnya wisata edukasi bagi masyarakat umum yang ingin belajar. Kebunnya juga menerima siswa, mahasiswa pertanian yang ingin belajar menanam anggur. Yatno juga menyediakan bibit anggur berbagai jenis untuk pasokan khususnya di Jakarta.
(akn/ega)