Kisah Azis Selamat dari Terjangan Banjir Bandang Sinjai

Kisah Azis Selamat dari Terjangan Banjir Bandang Sinjai

- detikNews
Jumat, 23 Jun 2006 11:17 WIB
Sinjai - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan di luar dugaan warga Sinjai. Apalagi, selama ini belum pernah daerahnya tersebut dilanda banjir besar. Banyak warga tidak menyangka air bah menenggelamkan rumah mereka. Banjir bandang di luar perkiraan ini membuat banyak warga terjebak dan terseret air bah, karena tidak sempat menyelamatkan diri. Parahnya lagi, banjir terjadi saat tengah malam, saat hujan deras dan banyak warga sedang tertidur nyenyak.Abdul Azis (8), salah seorang anak warga Desa Biringere, Kecamatan Sinjai Tengah tidak pernah membayangkan selamat dari musibah banjir bandang yang merendam rumahnya. Ia termasuk salah satu korban banjir yang lolos dari maut, diselamatkan orangtuanya, Zakaria."Saya di dudukkan di atas kepala ayah saya yang nyaris tenggelam. Air sudah di di atas leher ayah, dan sesekali tenggelam," cerita Azis kepada detikcom, Jumat (23/6/2006).Namun perjuangan untuk menyelamatkan diri tidak kenal menyerah. Zakaria terus berjalan di tengah kegelapan dan menerjang arus air sambil memegangi Azis yang duduk di kepalanya. Kejadian yang dialami Azis dan Zakaria terjadi pada Selasa (20/6/2006) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB. Hujan deras terjadi sejak sore hari. Namun, menjelang tengah malam air sungai Matokdong meluap sangat cepat. Desa tempat tinggal Azis yang tidak jauh dengan sungai menjadi korban. Rumah panggung yang dimilikinya dengan cepat terendam. "Pas keluar rumah, air sudah sampai tangga. Setelah turun tangga, air cepat sekali naik. Di luar rumah air sudah di atas leher ayah. Saya tidak tahu ibu saya yang membawa adik saya Fariani (5). Tapi air sangat deras saat di luar rumah. Ayah terus berjalan di tengah derasnya air, gelap dan hujan deras," jelas Azis.Saat di atas kepala ayahnya tersebut, Azis mengaku mendengar teriakan minta tolong sejumlah warga. Jeritan warga lain dan teriakan minta tolong terdengar bersahutan di tengah hujan deras dan gelap gulita. Bersamaan dengan itu, hujan sangat deras dan bunyi gemuruh air bah terdengar keras.Azis dan keluarganya selamat setelah berjalan sekitar 200 meter dan ditolong oleh tetangganya yang sudah berada di salah satu rumah tinggi. Azis mengaku badannya langsung ditarik oleh orang-orang dan naik ke atap sebuah rumah. Selain dirinya, beberapa tetangga lainnya juga selamat."Banyak tetangga kami yang meninggal terseret arus atau hilang. Mereka terseret arus luapan Sungai Matokdong. Puluhan rumah di desa tersebut hanyut dan roboh karena diterjang banjir," ujar dia. (jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads