Komnas HAM Jelaskan Pentingnya Uji Balistik-Ekshumasi di Kasus Brigadir J

Komnas HAM Jelaskan Pentingnya Uji Balistik-Ekshumasi di Kasus Brigadir J

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 01 Agu 2022 23:11 WIB
Choirul Anam
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM akan melakukan uji balistik dan ekshumasi dalam kasus baku tembak antara Bahrada E dan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap pentingnya uji balistik dan ekshumasi.

"Kalau balistik penting, ini senjatanya siapa kan gitu," kata Anam di Komnas HAM, Senin (1/8/2022).

Selain itu, Anam mengatakan pihaknya akan menunggu hasil ekshumasi. Dia menyebut ekshumasi penting untuk mengetahui penyebab luka di tubuh jenazah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ekshumasi pentinglah untuk melihat tubuh ini kenapa," katanya.

Dokumen PCR

Selain itu, Komnas HAM juga telah memperoleh dokumen PCR yang dijadikan alibi oleh Irjen Ferdy Sambo.Dia menyebut dokumen swab untuk melengkapi cerita kasus itu.

ADVERTISEMENT

"Yang pasti membuktikan semua sekuen-sekuen yang ada dalam konstruksi peristiwa," kata Anam.

"Konstruksi peristiwa dalam kasus ini salah satunya muncul juga terkait ada tidaknya PCR, dan kita memang atensi publik juga ngomong soal itu, dan kita memang melacak sampai situ," sambungnya.

Anam mengatakan dokumen swab merupakan bukti ada tidaknya aktivitas tes PCR. "Kan nggak mungkin kita menyatakan bahwa ini lho peristiwa nya tanpa dibarengi dengan berbagai sandingan-sandingan bukti yang lain, nah salah satu bukti itulah hasil PCR itu," katanya.

Sebelumnya, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendalami hasil uji balistik soal kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo hari ini. Uji balistik itu dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Hari ini progres dari timsus adalah melakukan pendalaman hasil uji balistik yang sudah dilakukan Pusat Laboratorium Forensik Polri. Dari hasil uji balistik yang sudah dilakukan oleh Puslabfor terkait dua senjata diketemukan di TKP, yaitu senjata jenis Glock 17 dan HS," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (1/8).

Dedi mengungkapkan, pendalaman dilakukan untuk memastikan sudut tembakan yang dilepaskan oleh Brigadir J dan Bharada E. Selain itu, untuk mengetahui jarak tembakan.

(isa/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads