Komnas HAM terus mengusut soal kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Pada Rabu (3/8) lusa, Komnas HAM akan memeriksa soal balistik hingga senjata terkait kasus tersebut.
"Hari Rabu besok, kami mengagendakan meminta keterangan terkait balistik. Jadi terkait peluru, penggunaan senjata, seputaran itu yang akan kami lakukan hari Rabu," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam jumpa pers di kantornya, Senin (1/8/2022).
Dia mengatakan pemeriksaan kasus tewasnya Brigadir J dilanjutkan Rabu (3/8) karena pada Selasa (2/8) akan ada agenda internal Komnas HAM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada hari ini, Komnas HAM memeriksa aide de camp (ADC) alias ajudan Irjen Ferdy Sambo. Selain itu, tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan tes PCR pada hari kejadian penembakan juga dipanggil. Namun nakes tersebut tidak datang ke Komnas HAM hari ini.
Timsus Dalami Uji Balistik Labfor
Hari ini, Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendalami hasil uji balistik soal kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Uji balistik itu sebelumnya dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Hari ini progres dari timsus adalah melakukan pendalaman hasil uji balistik yang sudah dilakukan Pusat Laboratorium Forensik Polri. Dari hasil uji balistik yang sudah dilakukan oleh Puslabfor terkait dua senjata diketemukan di TKP, yaitu senjata jenis Glock 17 dan HS," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (1/8).
Dedi mengungkapkan pendalaman dilakukan untuk memastikan sudut tembakan yang dilepaskan oleh Brigadir J dan Bharada E. Selain itu, untuk mengetahui jarak tembakan.
Silakan baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Jadi karena ini masih proses pendalaman, dari hasil uji balistik yang telah dilakukan oleh Labfor, nanti akan disampaikan. Makanya tadi saya sampaikan, dari jarak tembakan, sudut tembakan, kemudian sebaran pengenaan," katanya.
"Ketiga, sebaran pengenaan," terangnya.
Dedi memastikan hasil pendalaman ini akan disampaikan kepada publik secara komprehensif. Pendalaman uji balistik ini baru kali pertama dilakukan oleh timsus.
"Baru kali pertama, untuk uji balistik dari hasil Labfor, kemudian didalami di TKP. Dengan melibatkan dari Inafis, Forensik, dan penyidik gabungan," tutur Dedi.
Dedi mengatakan hasil pengecekan dari timsus akan disampaikan kepada publik secara lengkap. Dia meminta masyarakat bersabar.
"Saya minta untuk bersabar, karena timsus bekerja tetap mengedepankan, satu, ketelitian, kecermatan, dan kehati-hatian, karena kerja timsus nanti ini akan disampaikan secara komprehensif dan memiliki konsekuensi yuridis," jelasnya.