Akhir Cerita Kasus Hoax Profil Irjen Fadil Imran di Wikipedia

Akhir Cerita Kasus Hoax Profil Irjen Fadil Imran di Wikipedia

Rakhmad Hidayatulloh Permana, Yogi Ernes - detikNews
Senin, 01 Agu 2022 06:00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Nyoman Edi (dok. IG Kapolda Metro Jaya)
Foto: Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Nyoman Edi (dok. IG Kapolda Metro Jaya)
Jakarta -

Kasus penyunting hoax profil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil di Wikipedia, Nyoman telah berakhir. Usai mendapat maaf dari Irjen Fadil, ia pun dipulangkan.

Sebagaimana diketahui, penyuntingan profil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di situs Wikipedia berujung dipolisikan. Pasalnya, penyunting membubuhkan kalimat yang mengaitkan Irjen Fadil Imran dengan Irjen Ferdi Sambo dalam kaitan kasus kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

Adalah Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh yang melaporkan penyunting di Wikipedia tersebut. Penyunting profil Fadil Imran ini dilaporkan atas tuduhan penyebaran berita bohong Pasal 14 ayat 2 dan/atau Pasal 15 KUHP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/3806/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya. Laporan dibuat pada 26 Juli 2022.

Kapolda Maafkan Pelaku

Irjen Fadil Imran telah memilih memaafkan tersangka penyunting hoax profilnya di Wikipedia. Polda Metro Jaya pun secara resmi telah menghentikan penyelidikan kasus tersebut.

"Kasus dihentikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Minggu (31/7/2022).

Pelaku bernama Nyoman itu pun telah bertemu langsung dengan Fadil Imran. Mantan Kapolda Jatim itu lalu memilih untuk tidak melanjutkan perkara hukum atas pelanggaran pidana yang dilakukan Nyoman.

Zulpan menyebut pelaku pun saat ini tidak dilakukan penahanan. Nyoman telah dipulangkan ke rumahnya.

"Iya sudah dipulangkan," ucap Zulpan.

Simak video 'Laporan ke Penyunting Wikipedia Irjen Fadil Imran Dicabut':

[Gambas:Video 20detik]



Apa alasan Zulpan memaafkan Nyoman? Baca halaman selanjutnya.

Alasan Fadil Memaafkan Nyoman

Momen pertemuan Fadil Imran dengan Nyoman Edi itu diunggah di akun Instagram resmi Kapolda Metro Jaya seperti dilihat detikcom, Sabtu (30/7/2022).

"Dari awal saya juga tidak pernah melaporkan, tidak merasa sakit hati sama sekali dengan editan-editan Nyoman itu, tidak ada," kata Fadil Imran.

Saat tahu pelakunya ditangkap, Fadil mengaku langsung bergegas menemui penyidik. Fadil saat itu mengaku ingin bertemu langsung dan memaafkan Nyoman.

"Pagi tadi saya dilapori, saya bilang, 'Tidak, saya mau ketemu Nyoman saja, saya mau maafkan'. Tidak ada masalah buat saya," ujar Fadil.

Fadil menyebut perjalanan hidup Nyoman masih sangat panjang. Nyoman, kata Fadil, bisa melakukan banyak hal, apalagi usianya masih terbilang muda, yakni 33 tahun.

"Ya masih muda, masih panjang perjalanan hidup, masih banyak hal yang bisa dilakukan," ujar Fadil.

Baca halaman selanjutnya.

Fadil mengaku telah meminta agar kasus yang menjerat Nyoman disetop. Fadil mengatakan yang terpenting saat ini adalah Nyoman mengakui perbuatannya itu salah dan tidak mengulanginya lagi.

"Saya minta kepada penyidik supaya nggak usah diproses hukum. Habis ini yang penting Nyoman menyadari ini sesuatu yang buruk, jangan diulangi lagi, selesai," ujar Fadil.

"Terima kasih, Bapak," ujar Nyoman.

Fadil kemudian terlihat meminta Nyoman berdiri. Dia membantu Nyoman melepaskan baju tahanan.

"Saya menggunakan restorative justice, mudah-mudahan kita petik hikmahnya, kita jadikan pelajaran," ujar Fadil.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads