Wali Kota Medan Bobby Nasution dinilai memiliki kapasitas untuk melanjutkan kepemimpinan ke tingkat lebih tinggi, yakni selevel gubernur. Tidak hanya dinilai layak memimpin Sumatera Utara, Bobby juga dinilai cocok untuk memimpin DKI Jakarta.
"Ketika Wali kota Medan Bobby Nasution dinilai berhasil memimpin di kota Medan, kenapa tidak untuk maju menjadi Gubernur. Tentu rakyat akan memilih pemimpin yang telah terbukti," kata Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat dalam keterangannya, Minggu (31/7/2022).
Ketika ditanyakan wartawan apakah maju di Provinsi Sumut ataukah ada dukungan juga untuk Bobby Nasution maju di DKI Jakarta, Sahat menyampaikan antara keduanya tidak ada persoalan, kembali ke keinginan rakyat dan kesiapan dari Bobby Nasution.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wali kota Bobby saat ini memimpin kota Medan, ibukota provinsi yang penduduknya terbesar nomor 3 setelah Jakarta dan Surabaya. Bahkan bisa dikatakan kota terbesar Indonesia di luar Pulau Jawa, tentu memiliki kompleksitas yang tidak jauh berbeda dari kota-kota besar seperti Jakarta ataupun Surabaya," ungkapnya.
"DKI Jakarta adalah kota yang tidak hanya menjadi milik warga DKI Jakarta saja, tapi juga seluruh rakyat Indonesia, sehingga jika kemudian Bobby Nasution terpanggil untuk dapat membangun Jakarta, kenapa tidak?" tuturnya.
Meski begitu Sahat melihat hingga saat ini Bobby masih fokus menjalani tugasnya sebagai wali kota Medan. Dia berharap kota Medan semakin maju dan berkah di bawah kepemimpinan Bobby Nasution.
Sekadar informasi, Kota Medan dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama. Kota Medan adalah kota terbesar di luar Pulau Jawa yang memiliki keberagaman suku dan agama yang selama ini dikenal dapat hidup damai dan toleran.
"Persinggungan antar kelompok agama ataupun suku pasti ada, tapi semuanya bisa diselesaikan dengan prinsip-prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong. Sehingga tidak menjadi konflik yang membesar ataupun berkepanjangan," kata Sahat.
Menurut Sahat, tentunya hal ini tidak lepas dari kesadaran warga kota Medan bahwa hidup di tengah masyarakat yang majemuk. Selain itu ada pendekatan dari pemimpinnya dalam hal ini Wali Kota Medan Bobby Nasution yang membuat kebijakan dan program yang inklusif dan tidak membeda-bedakan kelompok suku dan agama yang ada.
(mpr/ega)