Giliran Golkar Polisikan Haris Pertama Terkait Hate Speech ke Airlangga

Giliran Golkar Polisikan Haris Pertama Terkait Hate Speech ke Airlangga

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Jumat, 29 Jul 2022 18:21 WIB
Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) DPP Partai Golkar usai melaporkan Haris Pertama di Bareskrim Polri, Jumat (29/7/2022).
Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) DPP Partai Golkar usai melaporkan Haris Pertama di Bareskrim Polri, Jumat (29/7/2022). (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)
Jakarta -

Bakumham (Badan Advokasi Hukum dan HAM) DPP Partai Golkar melaporkan Haris Pertama ke Bareskrim Polri. Haris diduga melakukan hate speech yang merugikan sang ketua umum, Airlangga Hartarto.

"Alasan kami jelas bahwa yang disebar oleh saudara terlapor ini membuat emosional dan kegaduhan yang sangat tinggi di internal partai kami dan kami sebagai badan advokasi Partai Golkar harus mengambil sikap dengan melaporkan saudara Haris Pertama guna meredam dan menyelesaikan permasalahan kegaduhan ini," kata Wabakumham Achmad Taufan S di gedung Bareskrim Polri, Jumat (29/7/2022).

Laporan itu terdaftar pada Nomor LP/B/0419/VII/2022 SPKT Bareskrim Polri tertanggal 29 Juli 2022. Taufan menyebut Haris memposting terkait orasi-orasi yang dipotong-potong dan merugikan nama baik Partai Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Postingannya itu seperti kita ketahui bersama ada video, rekaman, saudara terlapor itu jadi video pidatonya atau orasinya itu di-cut-cut. Nah pas momentum ada nama ketua kami itu yang disebar-sebar," katanya.

Selanjutnya, Achmad mengatakan pihaknya telah menyerahkan sejumlah bukti ke penyidik. Salah satunya video yang disebut membuat kegaduhan para Partai Golkar.

ADVERTISEMENT

"Bukti-bukti yang sudah kita sampaikan bukti dari media milik terlapor dan juga video sudah kita, rekaman sudah kita taruh di flashdisk akun mereka (Haris)," katanya.

Achmad menyebut Haris dilaporkan atas Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45 a Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE

"Yang terjadi pada hari Sabtu, 23 Juli 2022, di Monumen Serangan Umum Satu Maret 1949 Yogyakarta, Malioboro dan 25 Juli 2022 di DKI di Jakarta," katanya.

"Sehingga kami berharap selanjutnya LP kita ini segera diproses dan kenapa kami minta segera diproses? Agar kegaduhan dan emosional kader Partai Golkar khususnya kader muda Partai Golkar bisa segera terselesaikan," tambahnya.

Simak Haris sebelumnya dilaporkan oleh KNPI di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Kericuhan di Pelantikan Pengurus KNPI Kepri':

[Gambas:Video 20detik]



Haris Pertama sebelumnya juga dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan hate speech (ujaran kebencian) terhadap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Haris dilaporkan Ketum KNPI Putri Khairunnisa.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/0414/VII/2022/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 27 Juli 2022. Adapun akar permasalahannya adalah video Haris kala mengisi sebuah acara di Yogyakarta pada Senin (25/7).

Dalam video yang diterima detikcom, Haris menyebut Airlangga sebagai 'capres odong-odong' dan sudah memecah belah KNPI. Haris siap melawan Airlangga.

"Jadi saya ucapkan kepada pemecah belah KNPI, 'calon presiden odong-odong'. Untuk siap-siap menerima serangan balik, serang balik atau serangan umum, serangan umum KNPI untuk Menko Perekonomian Indonesia," ujar Haris dalam video tersebut.

"Bahwa perlawanan terhadap Airlangga Hartarto akan kita lawan mulai hari ini," sambungnya.

Putri menyebut Haris sudah menyalahgunakan nama KNPI sewaktu acara tersebut.

"Bang Haris ini bukan lagi Ketum KNPI tapi sudah mantan KNPI. Jadi penggunaan nama KNPI sudah tidak tepat lagi digunakan atau melekat milik beliau," kata Putri saat dihubungi, kemarin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads