7 Drama Kopda Muslimin: Coba Bunuh Istri, Kabur, Ditemukan Tewas

7 Drama Kopda Muslimin: Coba Bunuh Istri, Kabur, Ditemukan Tewas

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 29 Jul 2022 06:34 WIB

5. Ditolak Pacar

Belakangan terungkap Kopda Muslimin berang saat ajakannya hidup bersama ditolak oleh pacarnya yang berinisial R.

"Akhirnya M berang," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dihubungi, seperti dilansir detikJateng, Kamis (28/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penolakan itu didapatkan Kopda Muslimin usai peristiwa penembakan pada Senin (18/7). Kopda Muslimin saat itu kabur dan menemui pacarnya di kawasan Papandayan Semarang. Kopda Muslimin dan R kemudian pergi ke Wonosobo naik motor.

Namun setelah ditolak, Kopda Muslimin meninggalkan R sendirian di Wonosobo. "(Kopda Muslimin) Pergi bawa motor R dan meninggalkan R sendirian di Wonosobo saat itu," jelas Irwan.

ADVERTISEMENT

6. Muntah-muntah, Minta Maaf ke Ortu

Sebelum tewas, Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada orang tuanya dalam kondisi muntah-muntah.

Dilansir detikJateng, hal itu diungkapkan Kodam IV/Diponegoro lewat akun resmi Instagramnya, @kodam_diponegoro, Kamis (28/7/2022). Kopda Muslimin datang dengan mengendarai sepeda motor.

"Berdasarkan kronologis yang didapat dari Dandim 0715/Kendal, Kopda Muslimin datang ke rumah orang tuanya dengan mengendarai sepeda motor. Usai mengetuk pintu dan dibuka oleh orang tuanya, Bapak Mustakim, Kopda Muslimin masuk ke kamar belakang menemui kedua orang tuanya serta memohon maaf dalam keadaan muntah-muntah dan kemudian Kopda Muslimin berbaring di tempat tidur," tulis keterangan yang diunggah di @kodam_diponegoro.

7. Tewas Keracunan

Komandan Pomdam (Danpomdam) IV/Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Rudi menjelaskan, dari hasil autopsi, kematian diperkirakan 6-12 jam sebelum pemeriksaan dilakukan pukul 13.30 WIB. Maka, sesuai dengan keterangan saksi, jenazah ditemukan pukul 07.00 WIB di rumah orang tuanya di Kendal.

"Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka akibat kekerasan benda tajam atau benda tumpul," kata Rinoso di RS Bhayangkara Semarang, seperti dilansir detikJateng, Kamis (28/7/2022).

Ia menjelaskan, ada tanda-tanda keracunan dari pemeriksaan dalam yang dilakukan dokter dalam autopsi.

"Dari pemeriksaan dalam, didapat tanda mati lemas yang diduga oleh karena tanda pada otak atau keracunan," tegasnya.

Meski demikian, perlu pemeriksaan penunjang berupa patologi anatomi untuk mengetahui jenis racunnya. Namun proses itu masih butuh waktu 2-4 minggu.


(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads