Kemendikbud Tarik Buku yang Keliru soal Trinitas Katolik-Kristen Protestan

Kemendikbud Tarik Buku yang Keliru soal Trinitas Katolik-Kristen Protestan

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 26 Jul 2022 15:34 WIB
Mess on the desk. Open vintege books everywhere
Foto ilustrasi buku. (Getty Images/iStockphoto/photogl)
Jakarta -

Buku panduan pendidikan yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ramai disorot. Konten dalam buku itu disorot lantaran keliru dalam menjelaskan konsep Trinitas dalam agama Kristen.

Awalnya, sorotan ini salah satunya diunggah oleh seorang warganet bernama Sigit Pranoto lewat akun Twitter @mogitscj. Dia mempermasalahkan proses editing buku panduan belajar. Menurutnya, ada yang salah dalam penjelasan terkait konsep Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.

"Dear @Kemdikbud_RI cc: @nadiemmakarim, @Nadiem_Makarim, @KatolikG, @ProtestanGL. Entah bagaimana proses editing penerbitan buku panduan belajar seperti ini dilakukan. Sangat disayangkan bahwa penulis tidak memahami ajaran dari agama Kristen Protestan dan Katolik terkait Trinitas," tulis Sigit seperti dilihat detikcom, Selasa (26/7/2022). Sigit juga melampirkan halaman buku yang salah dalam menjelaskan Trinitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Berikut kalimat yang salah dalam buku tersebut:

- Di Bagian Kristen Protestan: Tuhannnya adalah Allah, Bunda Maria dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas.
- Di Bagian Katolik: Tuhannya sama dengan Kristen Protestan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus

Cuitan tersebut pun ramai menjadi perbincangan. Kemendikbud dinilai lalai dalam proses editing buku karena keliru dalam menjelaskan soal Trinitas.

Apa penjelasan Kemendikbud? Baca di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Suasana Hari Pertama Masuk Sekolah di Tasik, Emak-emak Ikut 'Belajar'

[Gambas:Video 20detik]




Kemendikbud Akan Revisi Buku

Kemendikbud melalui akun resminya, @Kemdikbud_RI, pun mengklarifikasi hal ini. Kemendikbud menerima koreksi tersebut.

"Kemendikbudristek mengapresiasi masukan, saran, dan koreksi untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku pendidikan. Buku pendidikan yang diterbitkan Kemendikbudristek merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki dan dimutakhirkan," ungkapnya.

Buku ini merupakan buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan SMP. Kemendikbud akan memperbaiki konten buku ini.

"Terkait konten di dalam buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan SMP tersebut, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek tengah mengkaji & menindaklanjuti dengan memperbaiki sesuai masukan, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik," tuturnya.

Kemendikbud akan melibatkan para pakar. Sementara itu, buku tersebut akan ditarik dari peredaran dan direvisi.

"Dalam proses melakukan perbaikan, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek akan melibatkan pakar dari Konferensi Waligereja Indonesia & Persekutuan Gereja-gereja Indonesia. Buku yang saat ini beredar dengan format elektronik tengah kami tarik dan akan segera kami ganti dengan edisi revisi," ungkapnya.

"Untuk versi cetak kami sudah menghentikan proses pencetakan versi lama, dan pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi. Kami juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikannya bagi yang sudah menerima buku," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads