Ketum HMI Bekasi Sebut Elektabilitas Lebih Utama dari Elitabilitas

Ketum HMI Bekasi Sebut Elektabilitas Lebih Utama dari Elitabilitas

Angga Laraspati - detikNews
Senin, 25 Jul 2022 15:00 WIB
Ketua HMI Cabang Bekasi Khaqim Nurjawahir
Foto: Istimewa-Ketua HMI Cabang Bekasi Khaqim Nurjawahir
Jakarta -

Ketua HMI Cabang Bekasi yang juga anggota Kelompok Cipayung Bekasi, Khaqim Nurjawahir mengatakan publik perlu bersikap kritis terkait kehadiran dua wacana mainstream jelang Pemilu 2024. Dua wacana itu yakni elektabilitas dan elitabilitas.

"Mengapa publik perlu kritis? Sebab, ini menyangkut kedaulatan rakyat," ungkap Khaqim dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).

Dalam Dialog Aktivis Bekasi yang dihadiri sejumlah aktivis mahasiswa mulai dari BEM hingga Kelompok Cipayung Bekasi, Khaqim menilai baik elektabilitas maupun elitabilitas, masing-masing mengandung pengertian yang cukup kontras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Elektabilitas dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai derajat keterpilihan seseorang berdasarkan preferensi (dukungan) publik," ujarnya.

Sedangkan, elitabilitas kata dia, bermakna tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang di lingkungan elite atau besarnya dukungan seseorang di kalangan elite.

ADVERTISEMENT

"Dengan demikian, antara elektabilitas dan elitabilitas tidak hanya berbeda secara pengertian, tapi juga memiliki perbedaan yang kontradiktif," imbuh Khaqim.

Khaqim menuturkan rakyat saat ini butuh didengarkan suaranya. Ia memisalkan kondisi warga Bekasi saat ini yang terkena imbas akibat dari dominannya pengaruh elitabilitas itu.

"Ambil contoh kenaikan harga minyak goreng, kenaikan BBM (Pertamax), hingga kuatnya pengaruh elite partai dalam penentuan bakal calon presiden dan wakil presiden jelang Pemilu 2024," tuturnya.

Ia juga mengatakan selama ini demokrasi sedang dirampok oleh kekuatan elite oligarkis. Implikasinya, kedaulatan rakyat menjadi nonsense (omong kosong). Ia pun meminta kepada masyarakat agar kembali merebut hak daulatnya yang terampas.

"Fakta terkait hal ini dapat diamati dari keputusan publik yang justru teramputasi di lingkaran elite tanpa menimbang aspirasi ataupun kehendak rakyat. Inilah bahaya elitabilitas," jelasnya.

"Untuk itu, bagi saya masyarakat perlu mempertegas pentingnya elektabilitas dari kuasa elitabilitas," sambungnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads