Korem 043/Garuda Hitam memberikan penjelasan terkait satu kontainer yang berisi senjata disegel oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Lampung. Belakangan terungkap bahwa senjata di dalam kontainer itu sejatinya akan digunakan untuk latihan bersama Garuda Shield.
"Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," kata Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor Cpm Eva Y Kamal seperti dikutip dari Antara News, Minggu (24/7/2022)
Dihubungi secara terpisah, Manajer HSSE Pelindo Regional II Panjang, Adhi Nugroho, mengungkapkan hal serupa. Adi menjelaskan, senjata yang ada di kontainer itu bukan merupakan senjata impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebenarnya diklarifikasi, bukanlah senjata impor. Itu adalah alat pendukung latihan bersama TNI AD dan Garuda Shield yang dilakukan setiap tahun secara rutin," ujar Adi saat dihubungi, Minggu (24/7/2022).
Namun kontainer berisi senjata tersebut disegel lantaran tidak tercantum dalam manifes Bea Cukai. Oleh sebab itu, manifes terhadap kontainer itu nantinya akan diajukan ulang.
"Ya betul. Mungkin dari agen pelayanan dan agen bongkar muatnya dari si US Army," papar Adi.
Seperti diketahui, satu kontainer berisi senjata ditemukan oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Lampung. Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) Lampung mengatakan satu kontainer berisi senjata itu untuk kegiatan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).
Eva menjelaskan, senjata-senjata di dalam Tricon Container US Army tersebut telah diketahui oleh pihak-pihak terkait bahwa hal tersebut akan dipergunakan dalam latihan Garuda Shield.
"Ini bukanlah yang pertama kali dilakukan sebab sebelumnya sudah dilaksanakan beberapa latihan seperti ini. Dalam kegiatan ini, juga sudah ada siapa berbuat apa, bahkan yang punya wilayah pun Dandim sudah ada di sana, ini adalah kegiatan yang terencana," kata Eva.
Sementara itu, Supervisor Humas dan Pelayanan Pelanggan Pelindo II Panjang Lampung Frans Rahardian mengatakan senjata di dalam Tricon Container US Army tidak masuk dalam manifes kapal.
"Kontainer berisikan senjata barang tersebut tidak masuk dalam manifes kapal, seperti penumpang, barang bawaan, dan peralatan," kata Frans Rahardian.
Menurut dia, apabila kontainer senjata-senjata tersebut tidak ada manifesnya, terdapat sejumlah kemungkinan seperti melakukan administrasi ulang atau dipulangkan ke negara asalnya.
"Jadi, saya tekankan senjata-senjata hanya tidak ada manifesnya saja. Saat ini barang-barang sedang di urus oleh pihak TNI AD. Terkait dengan hasilnya bagaimana kami juga masih menunggu dari Korem," ujar Frans.
Simak juga Video: Detik-detik Roket Rusia Hancurkan Gudang Senjata Ukraina