3 Strategi Atasi Lumpur Sidoarjo

3 Strategi Atasi Lumpur Sidoarjo

- detikNews
Selasa, 20 Jun 2006 00:22 WIB
Sidoarjo - Kepala BP Migas Kardaya Warnika selaku Ketua Tim I penanganan banjir lumpur di Sidoarjo menyatakan sebagai langkah awal akan dilakukan tiga strategi penanganan. Pertama, pemasangan Snubbing Unit (alat pendeteksi lumpur), kedua, pemboran atau pembuatan sumur dari samping-samping sekitar luapan gas dengan sistem injeksi serta ketiga, mengalihkan luapan lumpur gas melalui kali Porong atau kali lain yang memungkinkan."Langkah ketiga ini merupakan alternatif kami terakhir jika langkah pertama dan kedua tidak menyelesaikan masalah. Alternatif pertama dan kedua ini akan kami usahakan sampai dengan batas akhir Juli," kata Kardaya usai rakor di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (19/6/2006).Menurutnya, untuk melakukan proses kegiatan oleh Tim I, saat ini pihaknya telah menyiapkan delapan trailer snubbing unit dilokasi. Di samping itu, saat ini juga telah dilakukan well pad yaitu pengurukan lokasi seluas 5.000 m3 dari 20.000 m3 yang dibutuhkan dengan menggunakan 80 truk, dua eskavator dan dua buldoser.Deputy Kementrian Lingkungan Hidup, Gempur mengatakan, pengelolaan dan penanganan air dan lumpur dilakukan dengan cara membuat kolam pengendapan yang difungsikan sebagai kolam penampungan. Gempur yang juga menjabat sebagai ketua Tim II ini menambahkan kolam ini berfungsi untuk mengurangi dampak semburan lumpur panas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.Pengelolaan air dan lumpur mencakup lima hal di antaranya, pertama, perlindungan pemukiman penduduk dilakukan dengan cara pembuatan tanggul di sekeliling pemukiman yang berdekatan dengan genangan lumpur serta pemasangan tanda bahaya disepanjang tanggul. Kegiatan dilakukan pada 19-21 Juni. Kedua, pengelolaan saluran pengairan dengan cara pengisolasian saluran dengan membuat tanggul disepanjang saluran yang berbatasan dengan kolam pengendapan dan dilakukan pada 19-23 Juni.Ketiga, pengelolaan lumpur dengan cara pengelolaan konvensional dan pengelolaan lumpur dengan metode Slurry Injection. Pengelolaan ini dilakukan dengan membuat kolam (pond) A,B, dan kolam 1,2,3 dan 4. Untuk itu akan dibuat jembatan bailley agar lumpur dapat dialirkan ke kolam A. Jika penuh akan dialirkan ke kolam B (menampung 360.000 m3 atau setara dengan 14 hari). Di samping itu juga akan dibuatkan kolam 1 dan 2 seluas 10 hektar kali 1,5 meter (untuk menampung selama tujuh hari) serta pembuatan kolam 3 dan 4 (menampung selama tujuh hari). Keempat, pemantauan lingkungan dengan melakukan pemantauan kualitas saluran irigasi dan sungai, air sumur penduduk, kualitas udara ambien serta pematauan kualitas air hasil pengendapan dan di kolam penampungan. Serta Kelima, pengelolaan lumpur lebih lanjut melalui pengkajian proses pengolahan air dan lingkungan, pembuatan instalasi pengolahan serta pengaliran air hasil olahan ke kali Porong. (ahm/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads