Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Panda Nababan, menyampaikan pandangannya soal wacana duet Prabowo Subianto dengan Puan Maharani di 2024 yang dinilai tak rasional. Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan siapa saja boleh berpendapat.
"Tapi bagi PDI Perjuangan yang pertama, pasangan calon presiden dan wakil presiden itu merupakan ranah ibu ketua umum, semua kader harus berdisiplin terkait hal tersebut," ujar Hasto di kantor Sekretariat PDI Perjuangan DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2022).
Dia mengatakan bahwa pasangan capres-cawapres mendatang harus dibangun dengan kesepahaman bersama. Hasto lantas bicara mengenai berbagai faktor dalam konteks kerja sama partai politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena menurut konstitusi pasangan capres-cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan parpol. Maka nanti partai partai yang akan mengusung inilah yang akan membahas," jelas Hasto.
"Dan bagi PDI Perjuangan, kerja sama partai politik itu ada kesesuaian aspek ideologi, kemudian sejarah, platform partai dan kesamaan desain bagi masa depan agenda agenda strategis masa depan," sambungnya.
Hasto mengatakan basis massa pendukung juga harus sejalan. Selain itu, PDIP akan mendorong kader partainya untuk membangun komitmen bagi bangsa dan negara.
Panda Nababan sebelumnya menyampaikan pandangan soal wacana duet Prabowo Subianto dengan Puan Maharani di 2024. Panda Nababan bercerita histori saat Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ibu dari Puan, kalah di Pilpres 2009 saat berpasangan dengan Prabowo.
"Analisa-analisa politik kadang-kadang banyak juga yang tidak rasional. Artinya begini, menggandengkan Prabowo dengan Puan. Orang lupa, ibunya Puan aja dengan Prabowo kalah," kata Panda, Rabu (21/7/2022).
Panda mengatakan hal itu dalam acara Adu Perspektif bertema 'Langkah Catur Queen & King Maker' yang disiarkan detikcom berkolaborasi dengan Total Politik. Dia melihat duet Prabowo-Puan berpotensi mengulang kekalahan di Pilpres 2019.
"Megawati calon presiden, Prabowo calon wakil presiden, kalah. Masa mau diulangi lagi dengan anaknya," ujarnya.
Menurutnya, pengalaman pada Pilpres 2019 harus menjadi pelajaran. Meski demikian, dia tidak mau berbicara lugas bahwa Prabowo dengan Puan akan kalah jika dipasangkan pada Pemilu 2024.
"Sudah pengalaman. Kita belajar dari pengalaman. Ibu Mega dan Prabowo kalah, sekarang mau diulangi lagi dengan anaknya," katanya.
Simak video 'Politisi PDIP: Prabowo-Puan Tak Rasional, Mega-Prabowo Saja Kalah':