Polisi: Orang Tua ABG Dirantai di Bekasi Masih Berstatus Saksi

Polisi: Orang Tua ABG Dirantai di Bekasi Masih Berstatus Saksi

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 22 Jul 2022 15:55 WIB
Poster
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Edi Wahyono/detikcom)
Bekasi -

Polisi masih menunggu hasil visum ABG berinisial R (15) yang dirantai di Bekasi, Jawa Barat. Polisi mengatakan orang tua R yang diduga merantai anaknya masih berstatus saksi.

"Ya status (orang tua) masih saksi. Karena hasil visum belum ada," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).

Hengki mengatakan ada tidaknya penganiayaan akan diketahui lewat hasil visum. Hengki berharap hasil visum dari rumah sakit segera keluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti kita berdasarkan dari pihak rumah sakit, ya. Karena visum sudah diajukan ya. Hari ini mudah-mudahan keluar ya, tadi hasil koordinasi kita mudah-mudahan hari ini bisa keluar, sehingga dapat mendukung percepatan dalam hal proses penyidikan oleh Satreskrim," ucapnya.

Ragu Korban Alami Gangguan Mental

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto meninjau langsung kondisi ABG di Bekasi, Jawa Barat, berinisial R yang dirantai orang tua sendiri. Saat meninjau RSUD Dr Chasbullah Abdul Majid (CAM), Kota Bekasi, Seto ragu anak tersebut memiliki keterbelakangan mental.

ADVERTISEMENT

"Jadi manakala kami melihat reaksi pertama, saya lihat kalau ini dibilang keterbelakangan mental, memang agak sulit untuk diterima," kata Seto kepada wartawan, Jumat (22/7).

"Saya juga terkejut begitu melihat anak ini, tetap merupakan anak yang cerdas yang daya ingatnya bagus, komunikatif, dan sebagainya," imbuhnya.

Seto menyebut perilaku korban yang demikian diduga disebabkan berbagai faktor, salah satunya penderitaan jangka panjang yang dialaminya. Mulai kekerasan yang dialaminya hingga permasalahan kurang gizi. Tekanan tersebut akhirnya berdampak pada kondisi psikologis korban.

"Tapi mungkin karena penderitaan jangka panjang apakah karena masalah kurang gizi, kekerasan, tekanan-tekanan, dan sebagainya. Jadi pada dasarnya anak yang normal, cerdas, tetapi mungkin tekanan yang sangat dahsyat, sehingga berpengaruh pada perkembangan kondisi psikologisnya," ujarnya.

Simak video 'Viral ABG Kaki Diikat Rantai-Minta Makan di Bekasi, Polisi Buka Suara':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

R sebelumnya viral lantaran rekaman video yang menunjukkan kakinya dirantai. Berdasarkan video yang dilihat detikcom, R memakai baju merah dan celana merah sambil duduk di jalanan.

"Itu kakinya kenapa dirantai gitu?" tanya perekam.

"Digembok," jawab R.

"Siapa yang gembok?" tanya perekam lagi.

"Bunda," kata R dalam video tersebut.

R menunjukkan gestur tangan di mulut. Gestur tersebut seolah-olah R meminta makan. Kasus bocah dirantai di Bekasi, Jawa Barat, ini sudah ditangani polisi setempat.

Peristiwa yang berkaitan dengan R terjadi di Jatikramat, Bekasi, Jawa Barat. R ditemukan dalam kondisi tubuh yang sangat kurus dan kaki dirantai. Anak laki-laki tersebut dirantai oleh ayah kandung dan ibu tirinya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengungkapkan kondisi R yang dirantai orang tuanya. Hengki menyebut R kekurangan gizi.

"Secara fisik yang bersangkutan, kurang gizi," kata Hengki.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads