Jakarta - Kelahiran buah hati tentulah membawa berjuta-juta kebahagiaan. Tapi hati-hati! Ada bahaya mengintip sang ibu. Namanya depresi postpartum. Inilah yang diderita Andrea Pia Yates hingga membenamkan 5 anaknya ke bak mandi.Bagaimana mungkin? Itulah pertanyaan yang muncul dalam benak setiap orang terhadap kasus Andrea.Perempuan kelahiran 2 Juli 1964 ini membunuh anaknya beberapa bulan setelah melahirkan anaknya yang kelima. Anak sulungnya berusia 7 tahun, sedangkan anak bungsunya berusia 6 bulan. Kelimanya meregang nyawa pada 20 Juni 2001.Andrea dinyatakan menderita kasus berat, yakni depresi postpartum yang berulang-ulang.Penduduk Houston, AS yang menyelesaikan studi di Milby High School ini menikahi Russell "Rusty" Yates dan pindah ke Clear Lake City, Texas yang tetanggaan dengan Houston.Andrea mengakui telah membenamkan anak-anaknya ke bak mandi. Sakit jiwa setelah kelahiran menjadi alasan mengapa Andrea melakukan pembunuhan itu."Saya ibu yang buruk dan sudah seharusnya dihukum," kata Andrea saat ditangkap di rumahnya.Semua pakar dalam kesaksian di persidangan menyebutkan Andrea memang benar-benar sakit jiwa.Beberapa orang meyakini Rusty, suami Andrea, juga bertanggung jawab karena telah menciptakan kondisi depresi postpartum yang diderita Andrea hingga berujung pada tragedi tersebut.Psikiater Andrea, Dr Eileen Starbranch, pernah mendesak pasangan Rusty-Andrea agar tidak lagi menambah jumlah anak. Tujuannya untuk mencegah depresi kejiawaan di masa mendatang.Rusty mengetahui istrinya mengalami depresi postpartum setelah melahirkan anak keempat, kemudian diikuti lagi dengan kelahiran anak kelima.Namun mentor spiritual Rusty, Michael Peter Woroniecki, mengajarkan sebuah doktrin tentang rencana dan hal menjadi ayah. Doktrin itu memaksa Andrea harus terus memiliki anak sebanyak alam mengizinkannya.Suatu ketika Andrea pernah curhat dengan psikiaternya di penjara. "Ini dosa mematikan yang ketujuh. Anak-anak saya tidaklah pada tempatnya. Mereka tersandung karena saya ini iblis. Cara saya membesarkan mereka tidak akan menyelamatkan mereka. Mereka ditakdirkan binasa dalam api neraka."Ucapan Andrea tersebut diketahui konsisten dengan ajaran Woroniecki yang kebanyakan menggambarkan tentang api neraka.Lalu bagaimana nasib Andrea, bersimpatikah pengadilan terhadapnya?
Foto Andrea Yates diambil dari crime.about.com
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini