HMI Minta Pemerintah Naikkan Harga TBS Sawit

Suara Mahasiswa

HMI Minta Pemerintah Naikkan Harga TBS Sawit

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 22 Jul 2022 11:32 WIB
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan harga dari Rp1.970 per kilogram naik menjadi Rp2.180  per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar sementara ketersediaan TBS kelapa sawit berkurang. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.
Ilustrasi buah sawit (ANTARA FOTO/AKBAR TADO).
Jakarta -

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) meminta agar pemerintah memperbaiki harga tandan buah sawit (TBS). Menurut HMI, saat ini harga TBS sangat rendah sehingga menyengsarakan petani.

"Bukan tanpa dasar, harga tandan buah sawit (TBS) dari Rp. 3.200/kg sekarang turun drastis menjadi Rp 500/kg, bahkan sampai ada pabrik yang tidak mau membeli sawit petani," kata Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) PB HMI, Arven Marta, dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).

Menurutnya, jika mengacu pada harga Crude Palm Oil (CPO) dunia, harga TBS petani tak layak dihargai rendah. Disebut, anjlok harga TBS dikarenakan kebijakan larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alih-alih dengan alasan ingin menertibkan harga minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan, malah membuat masalah baru, harga TBS tak kunjung naik. Kebijakan inilah awal mulanya mematikan para petani," ucap Arven.

Bagi Arven, pemerintah belum menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut. Menteri Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai orang yang ditunjuk presiden untuk atasi masalah minyak sawit, belum membuahkan hasil.

ADVERTISEMENT

"Akibatnya petani mencari jalan sendiri dengan menjual hasil panen ke Malaysia karena harga lebih tinggi," tuturnya.

Arven menyarankan pemerintah membuat program integrasi dari hulu sampai hilir di bidang pertanian. Dengan begitu, harga TBS bisa menguntungkan bagi petani.

"Permasalahan harga minyak goreng kemarin bisa dijadikan pelajaran bagi pemerintah. Padahal, negara kita penyumbang CPO terbesar dunia yang merupakan bahan utama dalam pembuatan minyak goreng, tapi kenapa harganya mahal?. Jangan sampai bak pepatah 'tikus mati di lumbung padi'," jelas Arven.

Ia mengingatkan pemerintah agar tidak main-main dalam memperhatikan kesejahteraan petani. "Jika ini tidak diantisipasi, maka akan muncul gejolak sosial di masyarakatdan mengakibatkan stabilitas keamanan terganggu," tutupnya.

Simak juga 'Jokowi akan Bikin Minyak Merah, Lebih Murah dari Migor Bening':

[Gambas:Video 20detik]



Mendag Yakin Harga TBS akan Naik

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yakin harga TBS sawit akan naik setelah pemerintah menghapus sementara pungutan ekspor. Namun, untuk mengerek harga tersebut butuh waktu.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, total produksi CPO sendiri sebesar 48 juta ton. Sementara, jika ditambah pasokan sisa pasokan tahun lalu 4 juta ton, maka pasokannya menjadi 52 juta ton.

CPO tersebut digunakan untuk program B30 9 juta ton. Kemudian yang lainnya digunakan untuk produk hilir seperti minyak, margarin dan lain-lain sebanyak 30,6 juta ton.

"Jadi CPO itu kira-kira hanya 3,4 juta. Catat itu ya. Jadi dari 52 juta, yang diekspor dalam bentuk CPO itu hanya 3,4 juta sebetulnya. Sedikit. Tapi itu pun sebenarnya masih terjadi hambatan tanki penuh, sehingga tandan buah segar ini menjadi harganya menjadi murah," katanya, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Pemerintah melakukan berbagai upaya agar TBS ini naik. Menurut hitungannya, TBS akan menjadi Rp 2.400 per kg, usai pemerintah menghapus pungutan ekspor.

"Kita akan melakukan segala upaya agar tandan buah segar ini. Saya sudah hitung ya, harusnya harganya Rp 2.400 harusnya. Oleh karena itu, Menteri Keuangan sudah menghapus namanya pungutan ekspor, pungutan ekspor sudah dihapus yang US$ 200 (per ton)-nya sudah dihapus ya," paparnya.

Menurutnya, sudah tidak ada alasan harga TBS anjlok di tingkat petani. Namun, diakuinya, untuk mengerek harga TBS perlu waktu.

"Jadi tidak ada alasan lagi harga buah tandan ini nantinya akan jadi di bawah Rp 2.000. Kalau hitung-hitungan saya harusnya Rp 2.000 sampai Rp 2.400 harga TBS di tingkat petani. Tentu perlu waktu ya karena ini kan baru berlaku 2-3 hari ini," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(aik/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads