Pesawat Citilink Indonesia rute Surabaya-Makassar mendarat darurat di Bandara Juanda, Surabaya. Pilot Citilink Indonesia mengalami sakit di atas pesawat hingga meninggal dunia.
Dirut PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai menjelaskan kronologi pendaratan darurat ini. Pesawat Citilink itu lepas landas sesuai jadwal pada Kamis (21/7) pada pukul 06.00 WIB dari Bandara Juanda.
Mendarat Darurat
Namun, 15 menit terbang, kesehatan pilot menurun. Lalu diputuskan pesawat tersebut mendarat darurat pukul 07.00 WIB di Bandara Juanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas darat bersama seluruh stakeholders di Bandara Juanda Surabaya telah mempersiapkan prosedur penanganan evakuasi darurat kesehatan dengan sangat cepat dan baik, dan pilot telah ditangani oleh pihak dokter di rumah sakit terdekat," imbuh Kadek.
Petugas Citilink Indonesia di Surabaya memberikan penjelasan kepada para penumpang terkait pendaratan darurat. Lalu, Citilink Indonesia melakukan penggantian pesawat serta seluruh crew, dan penerbangan tersebut diterbangkan kembali pada pukul 10.46 WIB.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Simak Video 'Kepanikan Penumpang Citilink Saat Mendarat Darurat di Juanda':
Pilot Meninggal Dunia
Penanganan terhadap pilot dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Adapun berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot kami dinyatakan telah meninggal dunia," tutur Kadek.
"Kami manajemen Citilink mengucapkan turut bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian pilot kami, yang selama ini dikenal sangat baik dan memiliki dedikasi yang tinggi selama bertugas serta kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyaman yang terjadi," lanjutnya.
Jenazah pilot langsung diterbangkan dan disemayamkan di Jakarta sesuai dengan penanganan prosedur yang berlaku. Berdasarkan informasi yang didapat detikJatim, pilot pesawat yang sakit kemudian meninggal itu adalah Capt Boy Awalia (48).
Namun, pejabat Humas PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Juanda Yuristo Ardi Hanggoro enggan mengkonfirmasi data nama tersebut tapi membenarkan yang bersangkutan meninggal.