Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Perhimpunan Indonesia Tionghoa Bali (INTI Bali) yang mendukung percepatan vaksinasi COVID-19 di Bali. INTI telah memfasilitasi vaksinasi terhadap lebih dari 3.000 warga Bali per hari, dengan target mencapai hingga 12.200 peserta vaksin.
Atas dedikasinya tersebut, INTI Bali meraih rekor dunia dari MURI atas rekor vaksinasi COVID-19 kepada anggota lintas komunitas terbanyak.
"Mengusung visi Merajut Kebhinekaan dengan mengedepankan pilar Sosial, Inklusif dan Nasionalis, INTI Bali tidak hanya menjadi motor penggerak sosial, melainkan juga menjadi motor penggerak ekonomi bagi masyarakat Bali. Mengingat para anggota INTI Bali juga banyak yang menjadi pengusaha serta membuka banyak lapangan pekerjaan. Hal ini tidak lepas dari akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya lokal Bali yang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Sehingga warga etnis Tionghoa bisa diterima dengan baik oleh masyarakat lokal Bali," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (20/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya bisa terlihat dari keberadaan Pura Dalem Balingkang di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, yang menjadi simbol akulturasi Tionghoa di Bali," sambungnya.
Hal ini ia sampaikan usai menerima pengurus INTI Bali, di Back Stone Beach Bali, Rabu (20/7). Adapun pengurus INTI yang hadir di antaranya Ketua Pembina Romo Sudiarta Indrajaya, Ketua Putu Agung Prianta, Ketua Harian Aryana Tan, Wakil Ketua II Andoyo Tanujaya, Bidang Hukum Johan Christian, dan Bidang Hubungan Luar Negeri Salman. Hadir pula Ketua Inti Denpasar Tantra Wiguna dan Ketua Minnan (Hokkian) Bali Rustam Chen.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet menjelaskan INTI Bali turut berkontribusi memperkuat kerukunan umat beragama di Bali. Hal ini lantaran organisasi tersebut beranggotakan pemeluk dari berbagai agama, mulai dari Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha serta Konghucu.
"Menyambut Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, INTI Bali maupun pengurus INTI di berbagai daerah lainnya juga harus memaksimalkan perannya membantu pemerintah menciptakan kondusivitas sosial masyarakat. Sehingga Pemilu dan Pilkada sebagai pesta demokrasi rakyat untuk memilih pemimpin, tidak boleh lagi disalahgunakan menjadi ajang memecah belah bangsa," tambahnya.
Sebagai organisasi massa yang juga banyak terlibat dalam persoalan kebangsaan, Bamsoet mendorong INTI untuk ikut mengkaji dampak penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada langsung yang sudah diterapkan selama ini. Serta, sejauh mana dampaknya terhadap kemaslahatan dan kemudharatan bagi bangsa.
"Sekaligus memetakan berbagai potensi konflik maupun kerawanan di berbagai daerah dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Mengingat gesekan maupun konflik horizontal mungkin saja tak terhindarkan, karena itu kita harus antisipasi sedini mungkin," pungkasnya.
Lihat juga video 'Aturan Wajib Vaksin Booster di Pelabuhan Gilimanuk Bali':