Kombes Leonardo: Karo Paminal Datang Usai Brigadir J Dimakamkan

Kombes Leonardo: Karo Paminal Datang Usai Brigadir J Dimakamkan

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 20 Jul 2022 15:47 WIB
Momen saat penyerahan jenazah Brigadir Yoshua kepada keluarga (dok. Istimewa)
Momen saat penyerahan jenazah Brigadir Yoshua kepada keluarga. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Pemeriksa Utama Divpropam Polri Kombes Leonardo Simatupang menjelaskan perihal kehadiran Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan di Jambi. Leonardo menyampaikan Brigjen Hendra baru datang ke kediaman Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J usai pemakaman.

"Karo Paminal datang itu setelah jenazah dikebumikan," kata Leonardo saat dimintai konfirmasi, Rabu (20/7/2022).

Leonardo menjelaskan bahwa dirinya adalah personel yang mengantar jenazah Brigadir Yoshua ke Jambi, bukan Brigjen Hendra. Dia juga menjelaskan kehadiran Brigjen Hendra ke Jambi saat itu pun atas permintaan keluarga Brigadir Yoshua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu pun karena permintaan dari keluarga untuk menjelaskan kronologi," ungkapnya.

Selain itu, kata Leonardo, kedatangan Hendra saat itu untuk melakukan upacara pemakaman Brigadir Yoshua. Kemudian juga untuk membantu proses mutasi adik Brigadir Yoshua, yakni Bripda LL Hutabarat, ke Polda Jambi.

ADVERTISEMENT

"Permintaan untuk upacara dan mutasi adiknya supaya minta dibantu tuntas, itu aja," ujarnya.

Bantah Larang Keluarga Buka Peti Jenazah

Leonardo juga membantah melarang keluarga membuka peti jenazah Brigadir Yoshua. Tudingan itu sebelumnya dilontarkan pengacara keluarga Brigadir Yoshua yang menuding Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan melarang keluarga membuka peti jenazah.

Leonardo awalnya menyatakan dirinya merupakan personel yang mengantarkan jenazah Brigadir Yoshua ke rumah duka di Jambi. Dia mengatakan Brigjen Hendra Kurniawan tak ikut mengantar jenazah.

"Yang mengantar jenazah itu saya, nggak Karo Paminal," kata Leonardo saat diminati konfirmasi, Rabu (20/7).

Dia mengaku tak pernah melarang keluarga Brigadir Yoshua membuka peti jenazah. Dia mempersilakan semua pihak melihat video proses penyerahan jenazah Brigadir Yoshua.

"Tidak pernah ada saya untuk melarang buka peti ya, karena nggak bagus dilihat keluarga, kita punya keluarga juga. Dilihat saja video saya itu, dengar nggak permintaan-permintaan buka peti silakan aja, bisa dilihat. Itu ada video dan bisa dilihat apa yang saya lakukan dan apa yang saya bicarakan. Nah silakan itu dilihat saja, itu kan fakta," ucapnya.

Simak Video 'Usut Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Sambangi Rumah Brigadir J':

[Gambas:Video 20detik]




(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads