Ada para 'pahlawan' atau 'superhero' yang menjadi penyelamat para korban saat kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Cibubur, Kota Bekasi. Para pahlawan ini saling berbagi peran ketika menyelamatkan para korban.
Kecelakaan maut Cibubur terjadi ketika truk Pertamina menabrak mobil dan motor-motor di lampu lalu lintas. Sebanyak 10 orang tewas dan 5 orang luka dalam kejadian ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu menyisakan kisah-kisah penyelamatan heroik demi mencegah lebih banyak korban. Kesaksian para warga hingga korban luka menguatkan peran-peran mereka.
Dirangkum detikcom, Rabu (20/7/2022), setidaknya ada tiga sosok 'pahlawan' dalam insiden ini. Siapa saja mereka?
Satpam
Satpam, Kunto Wira (Dwi Rahmawati/detikcom)
|
"Saya fokus ke anak kecilnya. Saya tolongin anak kecilnya itu. Karena kan saya masih nyelamatin yang masih bisa ditolong," kata Kunto kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (19/7).
Saat kejadian, bocah 4 tahun itu terbaring di tepi jalan. Kunto langsung berlari menyelamatkan sang bocah untuk memberikan pertolongan.
"Saya langsung lari ambil anak kecil, saya gendong, saya serahkan sama karyawan yang di dalam, maksudnya biar dikasih pertolongan dulu," ujarnya.
Kunto juga menceritakan momen sopir truk 'maut' keluar dari mobilnya untuk minta pertolongan dibawa ke pihak berwajib. Saat itu si sopir menyebut rem truk tangki yang dikendarainya blong.
"Sopirnya kebetulan langsung turun, lari ke saya, minta tolong dibawa ke pihak yang berwajib. Cuma saya bilang tenang dulu, semua ada prosesnya. Kita nunggu pihak berwajib datang, baru saya serahkan. Makanya sopir kemarin saya amankan di pos saya gitu," tuturnya.
Rendra
Rendra (37), warga yang turut membawa bocah 4 tahun korban laka ke RS. (Rizky/detikcom)
|
"Saya yang bawa, saya pakai ambulans. Jadi memang waktu itu ambulans lebih mengutamakan jenazah. Saya bilang keluarga orang medis, jadi waktu itu aksesnya langsung dibuka," kata Rendra di sekitar lokasi kecelakaan maut, Selasa (19/7/2022).
"Saya sampai di Permata pun kuotanya kan penuh, saya bilang ini masih bisa duduk. Nah makanya beberapa korban yang saya bawa sekitar tiga orang itu akhirnya bisa masuk dirawat langsung, salah satunya J," sambung dia.
Kedua orang tua bocah itu turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
"Saya tanya beberapa sekuriti sebelum meninggal, orang tuanya ngelempar sampai sejauh 10 meter. Jadi memang kepalanya itu sampai kelihatan tengkoraknya ini," ungkap Rendra.
Rendra mengaku terus mendampingi bocah itu sampai tindakan operasi dilakukan. Menurutnya, bocah yang masih balita itu bahkan tidak menangis saat hendak dioperasi.
"Saya nemenin sampai operasi. Memang adik ini saya kagum ya, nggak nangis sama sekali. Dia nangis pas di saat operasi aja. Saya sempat peluk dia, ada tiga dokter kalau nggak salah. Sampai dia bilang minta tolong dipegangin, karena memang usia 3-4 tahun nahan begitu sampai nendang-nendang," lanjutnya.
Badut Iron Man
Lokasi kecelakaan di Cibubur (Rengga Sencaya/detikcom)
|
Firas menyebut insiden mengerikan saat dia tertabrak lalu terseret truk tangki Pertamina berlangsung begitu cepat. Ia tak bisa menghindar karena sejak mendengar suara gemuruh di belakangnya, sepersekian detik kemudian motor yang dikendarainya tertabrak hingga ia terjatuh dan terseret truk.
"Tiba-tiba itu ada suara berisik tuh sebelum lampu merah, jalan turunan, jalannya bergelombang, 'guduk-guduk-guduk', nah nggak lama sepersekian detik saya terseret, motor saya keseret. Setelah berhenti depan dealer Suzuki sebelum lampu merah, berhenti tuh udah nggak keseret, saya lihat ternyata truk Pertamina-nya itu," kata Firas kepada detikcom, Selasa (19/7/2022).
Firas mengatakan, setelah terseret, posisi dia tertindih motor yang terjepit bumper depan truk tangki Pertamina. Tak bisa bangun karena kaki kanan terjepit motor, ia pun akhirnya berteriak meminta tolong.
"Posisi jatuh pas keseret itu, cuma tangan masih nempel di setang. Sampe berhenti, badan saya masih bisa ini, nggak di bawah mobil truk, cuma yang kejepit kaki kanan saya. Tapi di atas motor saya itu ada truk. Kalau kejepit motor sih saya bisa menyelamatkan sendiri, tapi ini atasnya kan berat (truk), jadi butuh pertolongan. Saya teriak 'tolong, tolong, tolong'," ucapnya.
Lalu setelah berteriak minta tolong, Firas didatangi seorang pria. Menurutnya, pria itu langsung meminta pertolongan warga lain untuk membantu menarik tubuh Firas yang terjepit.
"Jadi sebetulnya agak lama, satu menit nggak ada yang berani nolongin. Tiba-tiba yang suka (jadi) badut Iron Man itu, tapi dia lagi nggak pake kostumnya. Dia teriak 'tolong bapak-bapak ini masih bisa kok, kakinya nggak berdarah', mungkin yang lainnya takut saya udah pendarahan, ini kan saya belum lecet berdarah. Saya teriak karena saya masih bisa ini... kalau kelamaan kan saya bisa patah tulang," ujarnya.
Kemudian Firas dievakuasi ke pos satpam dekat lokasi kecelakaan. Ia juga ditenangkan oleh sosok pria yang bekerja sebagai badut di lampu merah dekat lokasi kecelakaan tersebut.
"Setelah saya nenangin diri, minum, saya tanya, 'Mas itu siapa?'; 'Saya yang biasa ini suka badut-badut Iron Man', makanya istri saya cerita Aa Iron Man. Jadi dia yang gerakin warga di situ, 'ayo tolongin bapak ini'. Si Mas Iron Man itu nenangin saya, 'Mas minum dulu', dikasih Betadine dulu," imbuhnya.