Pihak Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, siap memberikan trauma healing bagi keluarga korban kecelakaan maut truk Pertamina yang menewaskan 10 orang. Layanan trauma healing akan diberikan jika keluarga korban membutuhkan.
"Jadi kami memberikan pendampingan. Ada psikolog, ada Bu Ari, psikolog RS Polri, dan ada timnya. Dan beliau mendampingi secara kejiwaan atau psikologi kepada keluarga korban," jelas Kasubdit DVI Polri AKBP Nugroho Lelono kepada wartawan di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022)
Sementara itu, psikolog RS Polri Kramat Jati, Ari Astuti, menyebut jangka waktu pemberian trauma healing kepada keluarga korban berbeda-beda. Hal itu bergantung pada kepribadian masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu tergantung. Dinamika setiap orang itu beda. Tergantung kepribadian orang membutuhkan waktu yang variatif," ujar Ari.
Ari menyebut butuh waktu panjang untuk memberikan trauma healing kepada keluarga yang telah ditinggalkan. Tim psikolog RS Polri, sambungnya, siap memberikan pelayanan kepada keluarga korban.
"Biasanya kehilangan orang terdekat tidak mudah, apalagi hubungan mereka dekat. Seperti tadi si anak kehilangan orang tua secara bersama, jadi membutuhkan waktu yang panjang. Kita fleksibel kalau mereka membutuhkan itu bisa memberikan penguatan. Kita siap melayani mereka," ujarnya.
Sebelumnya, 10 orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan truk tangki Pertamina di Jalan Transyogi, Bekasi, Jawa Barat. Dua di antaranya adalah seorang prajurit TNI AL bernama Pelda Suparno (51) dan istrinya, Priyastini (50).
"Iya TNI AL. Suparno ini sama istrinya," kata Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Senin (18/7).
Saat kecelakaan, keduanya berboncengan. Keduanya diseruduk truk Pertamina hingga tewas.
"Berboncengan, (istrinya) PNS Angkatan Laut juga," imbuhnya.
Berikut ini data 10 korban tewas kecelakaan truk Pertamina di Cibubur:
1. Siti, 52 tahun (RS Permata Cibubur), warga Limus Pratama Regency, Cileungsi, Bogor
2. Suparno, 51 tahun, TN AL, Kompleks TNI AL Jonggol Cileungsi
3. Priastini, 50 tahun, PNS TNI AL, Kompleks TNI AL Jonggol Cileungsi
4. Abdi Nurcahyanto, 22 tahun, sopir ojol, warga Cilodong, Kali Baru, Depok
5. Yus Supriatna, 50 tahun, wiraswasta, warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor
6. Sugiatni, 38 tahun, warga Desa V, Kujang Bayan, Purworejo
7. M Sirad, 41 tahun, warga Desa V, Kujang Agung Bayan
8. Moh Ruslan, 44 tahun, warga Pancalang, Kuningan
9. Shinto Hutapea, 48 tahun, warga Jalan Cililitan Besar, Kramat Jati, Jakarta Timur
10. Warnih, 42 tahun, warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor.