Pesawat tempur T50i Golden Eagle jatuh saat pilot sedang melakukan latihan malam. Pesawat ini adalah pesawat canggih.
Dikutip dari situs tni-au.mil.id, Selasa (19/7/2022), pesawat ini adalah buatan dari Korea Selatan. Proses perangkaian pesawat ini juga dilakukan di Indonesia.
Sejak September 2013, pesawat ini telah bergabung di jajaran TNI AU. Pada Februari 2014 lalu pesawat ini dinyatakan sebagai penganti pesawat Hawk MK 53.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat tempur latih ini masuk di kategori LIFT, yakni pesawat tempur latih tingkat lanjut yang diperuntukkan untuk melatih calon pilot-pilot berkualifikasi fighter dengan menggunakan pesawat yang dilengkapi dengan system avionic yang modern yang menyamai avionic jet fighter sungguhan yang berfungsi untuk mengefisienkan biaya pelatihan berbagai sekenario pertempuran.
Pesawat tempur LIFT seperti T-50i berperan membantu calon pilot dalam hal simulasi situasi seperti misi serbu Air To Air, air To Ground, Interceptors, dan sejenisnya. Hal ini akan membuat calon pilot yang telah lulus menggunakan pesawat tempur latih LIFT ini sudah terbiasa dalam melakukan berbagai misi pertempuran dengan mengunakan pesawat tempur bermesin jet.
Hal ini akan lebih memudahkan calon pilot Fighter tersebut untuk menyesuaikan diri ketika menjadi pilot pesawat tempur Indonesia yang sesungguhnya.
Selanjutnya performa pesawat
Simak Video: Melihat Puing-puing Pesawat T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora
Performa Pesawat
Pesawat T-50i ini memiliki panjang 43 kaki serta lebar sayap 31 dan tinggi 16 kaki. Pesawat ini sejatinya sama dengan pesawat generasi keempat plus, karena spesifikasinya bukan pesawat T-50 biasa tapi sudah spesifikasi pesawat tempur FA-50 yang dikurangi radar udara.
Pesawat generasi keempat modern ini sanggup mengantarkan para penerbang muda TNI AU menjadi Ksatria Pengawal Dirgantara di pesawat-pesawat tempur garis depan kita yaitu F-16 C/D, Sukhoi 27/30 hingga pesawat tempur masa depan generasi 4.5 baik K/IFX buatan Indonesia Korea dan pesawat tempur modern lainnya.
Kemudian, pesawat ini juga sudah dilengkapi Night Vision Goggles (NVG). Dengan peralatan ini, kemampuan tempur malam hari karena adanya helmet berkemampuan Night Vision Goggles (NVG) yang dapat membantu penglihatan penerbang saat malam hari, operasi terbang malam.
Night Vision Goggles (NVG) merupakan piranti yang sangat penting bagi operasi militer saat ini, terutama dalam operasi malam hari. Dan berikut ini adalah NVG dengan empat tube yang digunakan tim Six, Navy Seal AS dalam operasi raid ke persembunyian Osama Bin Laden di Pakistan.
Night Vision Goggles (NVG) adalah seperangkat helmet yang Mekanisme kerja perangkat NVG di atas yaitu night vision menangkap thermal imaging. Thermal imaging adalah obyek yang terlihat memancarkan sinar infra merah. Sinar infra merah tersebut, muncul pada setiap obyek yang memiliki energi, seperti panas tubuh. Sinar infra merah yang muncul membentuk obyek yang mudah dikenali.
Pesawat Jatuh di Blora
Pesawat tempur T-50i Golden Eagle jatuh di Blora, Jawa Tengah. Sebelum jatuh, pesawat tersebut sempat hilang kontak.
Pesawat T-50i Golden Eagle itu lepas landar dari Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur pukul 18.24 WIB. Kemudian pesawat itu hilang kontak sekitar 1 jam.
Setelah itu muncul informasi pesawat itu jatuh.
"Informasi di lapangan, dari aparat kewilayahan, dan masyarakat Nginggil, kecamatan Kradenan, Blora Jawa Tengah, terkonfirmasi adanya serpihan logam, yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle," ujar Kapten Lanud Iswahjudi Magetan Kapten Sus Yudha Pramono dalam keterangannya.
TNI AU turun langsung ke lokasi jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle di Blora. TNI AU melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi.