Jakarta -
Polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak usai memperoleh hasil olah TKP kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.Polisi akan menyelidiki ada atau tidaknya kelalaian dalam insiden tersebut.
"Jadi semua nanti hasil olah TKP, pemeriksaan, semua yang terlibat pasti kita akan proses. Termasuk pihak-pihak pengelola jalan, apakah ada kelalaian di situ, Kemudian pengusaha," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/7/2022).
Aan menerangkan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan. Aan menyebut insiden kecelakaan ini persis seperti yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, di mana kendaraan truk tronton menabrak sejumlah pengendara di turunan wilayah Muara Rampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masih berkembang. Ini persis kasusnya seperti Kalimantan Timur (Kaltim). Kaltim ini ada lampu merah pas turunan. Kita tunggu proses penyelidikan," ujarnya.
Sekadar diketahui, pada Jumat 21 Januari 2022 lalu, sebuah truk tronton menabrak 20 kendaraan dengan rincian 14 sepeda motor dan 6 mobil. Sopir truk tronton yang menjadi penyebab kecelakaan maut itu, M Ali, telah diamankan di Polresta Balikpapan dan ditetapkan sebagai tersangka. Sebanyak empat orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Tersangka dijerat Pasal 310 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalau Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman 6 tahun dan di-juncto-kan dengan Pasal 359 KUHP.
M Ali dinilai telah melanggar dua aturan. Salah satunya, peraturan Wali Kota Balikpapan yang melarang truk melintas di lokasi kejadian atau di Simpang Rapak pada jam kerja atau jam sibuk.
Baca di halaman selanjutnya: 10 korban tewas.
10 Korban Tewas Kecelakaan Truk Pertamina
Polisi menyebut korban tewas akibat tabrakan maut ini berjumlah 10 orang. Korban tewas itu dibawa ke RS Polri dan RS Permata Cibubur.
"Sebanyak 10 orang tewas akibat kecelakaan tersebut. Truk Pertamina tersebut menabrak sejumlah sepeda motor yang ada di lokasi. Korban kamiupdateterakhir sementara tadi ada 8 meninggal dunia, ternyata setelah kami sisir di beberapa rumah sakit mulai dari Mitra Keluarga, Permata Cibubur, terakhir di RS Polri, ini korban meninggal dunia ada 10. Ini sementara 10," kata Brigjen Aan.
Sementara itu Aan juga mengungkapkan ada lima korban luka yang dibawa ke RS Permata.
Pertamina Siap Tanggung Jawab
Pertamina menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan yang menewaskan 10 orang tersebut. Pihak Pertamina berjanji tanggung jawab terhadap atas insiden kecelakaan maut ini.
"Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan dukacita sedalamnya kepada para korban dan seluruh keluarga korban, namun kami komitmen bahwasanya Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Kami akan memberikan penanganan terbaik terhadap korban maupun beberapa korban yang masih dirawat di RS dan kami mendoakan semoga para korban yang wafat diterima di sisi Allah SWT," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/7).
Alfian mengatakan pihaknya akan menanggung semua biaya pengurusan hingga pemakaman jenazah. Untuk korban luka-luka, Pertamina akan menanggung biaya perawatannya.
"Pertama kami tentunya akan ada tali asih. Nanti kita akan koordinasikan lebih lanjut. Kami akan mendata. Sampai saat ini data belum kami peroleh. Tentunya mulai dari pengurusan, pemakaman, serta perawatan yang mengalami luka-luka sepenuhnya jadi tanggung jawab kami. Saat ini kami fokus untuk penanganan terlebih dahulu terhadap para korban," kata Alfian.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini