.webp)
Ia menjelaskan dari ketiga indikator (jumlah kasus, rawat inap dan kematian) masih berada di Level 1 (TK Level 1 Standar WHO yaitu jumlah kurang
Adapun berdasarkan data per Provinsi, DKI Jakarta berada di Level 3, Banten di Level 2, dan semua Provinsi yang lain (32 Provinsi) tetap berada di Level 1. Ia menambahkan belum terdapat tren kenaikan kasus yang signifikan di luar Jawa-Bali.
Dari sejumlah 27.550 Kasus Aktif Nasional, proporsi Jawa-Bali sebesar 94,23% atau 25.959 kasus aktif. Sedangkan luar Jawa-Bali sebesar 5,77% dari total Kasus Aktif Nasional atau sebanyak 1.591 kasus aktif.
"Penambahan kasus harian masih relatif rendah dan landai pada 27 Provinsi di luar Jawa-Bali. Ada 3 Provinsi di luar Jawa-Bali dengan Kasus Aktif tertinggi dan mencapai di atas 100 kasus aktif, yaitu Sumatera Utara (262 kasus aktif), Kalimantan Selatan (216 kasus aktif), dan Kalimantan Timur (130 kasus aktif)," ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (18/7/2022).
Dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, ia turut mengungkap 6 Provinsi dengan kasus aktif sangat rendah (di bawah 10 kasus aktif). Mulai dari Gorontalo, Kalimantan Utara, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan Angka Reproduksi Efektif (Rt) tingkat nasional cukup tinggi, namun sudah menunjukkan tren menurun dalam 3 minggu terakhir. Tepatnya dari 1,27 ke 1,26 dan per 14 Juli di angka 1,24.
Meski demikian, ia menyampaikan Rt di semua Pulau masih berada di atas 1,00. Angka ini menunjukkan laju penularan kasus COVID-19 masih cukup tinggi. Adapun Rt beberapa wilayah di luar Jawa-Bali yang perlu diwaspadai antara lain Sumatera dari 1,23 menjadi 1,29, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dari 1,16 menjadi 1,18, dan Maluku, Papua dari 1,06 menjadi 1,08.
Per Minggu (17/7), penambahan Kasus Harian Nasional sebanyak 3.540 kasus dikontribusikan dari Jawa-Bali sebanyak 3.368 kasus (95,15%) dan luar Jawa-Bali sejumlah 172 kasus (4,85%). Tercatat ada transmisi lokal sebanyak 3.527 kasus dan PPLN sejumlah 13 kasus.
Ia pun menyebutkan Positivity-Rate harian secara nasional cukup tinggi, yakni 5,82% (di atas standar WHO sebesar 5%). Sedangkan, Kasus Kematian tercatat rendah, yakni di luar Jawa-Bali tidak ada kasus, dan secara nasional terdapat 10 kasus.
Catatan Kasus COVID di Tingkat Kabupaten/Kota
Sementara itu, di tingkat Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali, Kasus Aktif tertinggi berada di Kota Medan (144 kasus aktif), Banjarmasin (90 kasus aktif), dan Palembang (68 kasus aktif). Sedangkan, kenaikan Kasus Aktif tertinggi dalam minggu ini di luar Jawa-Bali terjadi di Kabupaten Belitung dan Kota Pangkal Pinang (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), yaitu dari semula hanya 1 dan 2 kasus aktif, meningkat menjadi 29 dan 30 kasus aktif.
Kemudian, dari data Level Asesmen situasi COVID-19 per 16 Juli 2022, terdapat 1 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali dengan Level Asesmen TK-2 yaitu Kota Palangkaraya (Provinsi Kalimantan Tengah). Adapun yang lain sebanyak 385 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali masih tetap berada pada Level TK-1.
"Terlepas dari adanya sedikit peningkatan Kasus Konfirmasi Harian yang terjadi, namun tingkat BOR (Isolasi dan ICU) di seluruh Provinsi masih dalam tingkat yang aman, secara nasional BOR di kisaran 4%. Untuk Pemberlakuan PPKM di luar Jawa-Bali, masih berlaku periode 5 Juli sampai dengan 1 Agustus 2022 mendatang, sesuai dengan Inmendagri Nomor 34 Tahun 2022 yaitu 385 Kabupaten/Kota di Level 1 dan hanya 1 Kabupaten di Level 2," terang Airlangga.
Perkembangan Capaian Vaksinasi di Luar Jawa-Bali
Diketahui, hingga Minggu (17/7) terdapat 2 Provinsi di luar Jawa-Bali dengan capaian Vaksinasi Dosis-1 yang masih di bawah 70%, yaitu Papua Barat dan Papua. Untuk Vaksinasi Dosis-2 ada 10 Provinsi yang capaiannya masih di bawah 70%.
Sedangkan untuk Vaksinasi Dosis-3, ada 25 Provinsi luar Jawa-Bali yang capaiannya masih di bawah 30%, dan semua Provinsi luar Jawa-Bali belum mencapai 50%. Selain itu, Provinsi di luar Jawa-Bali belum mencapai 70% untuk Dosis-2 Vaksin Lansia, dan 22 Provinsi belum mencapai 70% Dosis-2 Vaksin Anak.
Airlangga menerangkan sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengarahkan untuk mendorong percepatan capaian target vaksinasi booster. Salah satunya dengan mewajibkan berbagai mobilitas dan aktivitas masyarakat memenuhi syarat vaksinasi booster.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan perlunya vaksinasi booster untuk melindungi masyarakat. Sehingga tidak bertambah yang masuk RS dan mengalami kejadian fatal.
"Termasuk karena banyak jemaah haji yang baru pulang, sehingga Presiden memerintahkan agar dilaksanakan vaksinasi booster di Asrama Haji terlebih dulu sebelum pulang ke rumahnya masing masing, seperti yang sudah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur," ungkap Budi.
"Selain itu, sekarang ada varian baru BA.2.75 yang masuk di Indonesia, sudah ada di Bali dan Jakarta. Varian itu kemungkinan berasal dari PPLN, namun untuk transmisi lokal masih dicari sumbernya," pungkasnya.
Sebagai informasi, rata-rata Kasus Harian di Indonesia dalam seminggu terakhir (7DMA) sebanyak 3.378 kasus. Selain Indonesia, beberapa negara turut mengalami peningkatan kasus bersamaan dengan munculnya Subvarian BA.5, sedangkan India karena kemunculan Subvarian baru BA.2.75.
Adapun beberapa negara yang mengalami peningkatan Kasus Harian cukup tinggi per 17 Juli 2022 antara lain Amerika (135 ribuan kasus), Perancis (127 ribuan kasus), Jepang (89 ribuan kasus), Australia (42 ribuan kasus), Inggris (27 ribuan kasus), India (18 ribuan kasus), dan Singapura (9 ribuan kasus).
Simak video 'Airlangga Beberkan Kondisi Pandemi Covid-19 di RI':
(akn/ega)
