Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi. Ketinggian kolom abu vulkanik mencapai 2 kilometer (km) di atas puncak.
Letusan ini terekam dalam seismograf pos pemantau gunung api Pasauran dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 127 detik.
"Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Senin, 18 Juli 2022, pukul 08:26 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Β± 2000 m di atas puncak (Β± 2157 m di atas permukaan laut)," tulis laporan Badan Geologi seperti dikutip, Senin (18/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu vulkanik yang ditimbulkan letusan itu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal. Semburan abu vulkanik dilaporkan mengarah ke darat daya gunung api di Selat Sunda tersebut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 127 detik," tulisnya.
Sebelumnya, gunung api ini juga mengalami erupsi pada Minggu (17/7). Semburan abu vulkaniknya mencapai 2 kilometer. Letusan akhir pekan kemarin hampir menyamai erupsi yang terjadi pada hari ini.
Status Gunung Anak Krakatau masih berada di level III atau siaga. Masyarakat dilarang mendekati kawah dengan jarak 5 kilometer.
Lihat video 'Penampakan Gunung Anak Krakatau Erupsi':