Gejala La Nina ditandai dengan naiknya suhu air laut yang mengalami pendinginan di kondisi normal. Akibatnya, curah hujan juga lebih meningkat dan bisa menyebabkan banjir.
Lalu, apa pengertian La Nina sebenarnya? Apa saja ciri-ciri akan terjadinya La Nina? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Gejala La Nina: Apa Itu La Nina?
Dilansir situs BMKG, La Nina adalah fenomena naiknya Suhu Muka Laut (SML) di mana bagian tengah Samudera Pasifik mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. La Nina adalah kebalikan dari El Nino, pemanasan Suhu Muka Laut (SML) yang berada di atas kondisi normalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dampak Fenomena La Nina
Akibat fenomena La Nina, berpotensi mengurangi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. La Nina juga dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti
- Banjir
- Banjir bandang
- Tanah longsor
- Angin kencang
- Puting beliung, dan sebagainya.
Gejala Terjadinya La Nina
Biasanya, peningkatan intensitas hujan menjadi salah satu gejala terjadinya La Nina. Hal tersebut dikarenakan adanya pendinginan suhu di bawah suhu normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Prediksi Hujan di Jabodetabek
BMKG mengatakan salah satu faktor hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini adalah fenomena La Nina. Meskipun demikian, gejala La Nina pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, dalam keterangannya, Sabtu (16/7/2022).
Kemudian, BMKG telah memprediksi prakiraan hujan untuk periode sepekan kedepan (16-23 Juli 2022) di beberapa wilayah, di antaranya:
- Sedang-Lebat
1. Jawa Barat
2. Jawa Tengah
3. Kalimantan Tengah
4. Sulawesi Utara
5. Sulawesi Tengah
6. Maluku Utara
7. Maluku
8. Papua Barat
9. Papua - Ringan-Sedang
1. Aceh
2. Jambi
3. Sumatera Selatan
4. Kep. Bangka Belitung
5. Lampung
6. Banten
7. DKI Jakarta
8. DI Yogyakarta
9. Jawa Timur
10. Kalimantan Barat
11. Kalimantan Utara
12. Kalimantan Timur
13. Kalimantan Selatan
14. Gorontalo
15. Sulawesi Barat
16. Sulawesi Tenggara
17. Sulawesi Selatan
Simak Video 'Prakirawan BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau, Tapi...':