Geger Pemotor Mabuk Nyelonong Lindas Makanan Saat Tahlilan

Geger Pemotor Mabuk Nyelonong Lindas Makanan Saat Tahlilan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Jul 2022 07:53 WIB
Jakarta -

Sebuah motor nyelonong bikin acara tahlilan di sebuah jalan gang di Cilandak, Jakarta Selatan, bubar seketika. Aksi pemotor yang diketahui sedang mabuk itu juga membuat sajian makanan di acara tahlilan habis tak bersisa.

Acara tahlilan itu digelar di jalan gang, tepatnya di Jl Terogong 3 RT 11/11, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, pada Selasa (12/7) sekitar pukul 20.00 WIB. Malam itu warga sudah duduk berjejer di atas karpet yang digelar di jalan gang.

Di depan para warga tersaji aneka makanan di atas karpet. Sekonyong-konyong datang pemotor melintas di antara para warga hingga sajian makanan pun dilindasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kejadian itu juga sudah diselesaikan secara kekeluargaan.


Motor nyelonong sesaat setelah tahlilan kelar

Ketua RW 10 Abdullah Haris mengatakan peristiwa itu terjadi sesaat setelah tahlilan selesai. Tahilan digelar keluarga Abdullah untuk mendoakan almarhum menantunya yang sudah 40 hari meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"(Kejadian motor nyelonong) setelah tahlilan. Bikin tahlilan selametan 40 harinya menantu saya," kata Abdullah ditemui di lokasi, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).

Saat itu, Abdullah telah menutup akses gang untuk umum dan lalu lintas warga dialihkan. Tiba-tiba saja, datang pemotor melintas dan melindas makanan yang tersaji di atas karpet.

"Bertetangga, dan kita tidak tahu awalnya karena dia kan pakai helm," ujar Abdullah.

Sajian makanan habis tak tersisa

Keluarga Abdullah menyiapkan sajian makanan untuk warga yang ikut dalam pengajian mendoakan 40 hari meninggalnya mantunya itu. Apes, makanan tersebut tak bersisa setelah dilindas motor tersebut.

"(Makanan) habis, nggak ada yang tersisa, 170 (warga yang hadir)," ucap Abdullah.


Baca di halaman selanjutnya: alasan gelar tahilan di jalan gang.


Alasan tahlilan di jalan gang

Abdullah mengungkap alasannya menggelar tahlilan di jalan gang. Kata Abdullah, tahlilan di gang jalan sudah menjadi tradisi di lingkungannya.

"Kalau acara di kampung kita memang biasa seperti itu," kata Abdullah.

Tak hanya itu, Abdullah mengungkap gang yang dijadikan tempat tahlilan itu merupakan jalan wakaf keluarga besarnya. Saat kejadian, lanjut Abdullah, gang itu sudah ditutup agar pemotor yang melintas bisa mengambil jalan alternatif.

"Gang mati, dan itu memang area itu jelas jalan daripada wakaf keluarga besar kita," ujarnya.


Pemotor sempat dipukuli

Kejadian itu membuat warga emosi dan mengejar pemotor tersebut. Pemotor itu sempat dipukuli warga yang emosi

"Sempat dipukulin, sudah babak belur," kata salah seorang warga, Leha (28).

Leha menerangkan pemotor itu mengalami luka di bagian wajah akibat babak belur dipukul warga. Warga kemudian langsung membawa pemotor itu ke polisi setempat.

"(Luka) di muka. Iya (langsung dibawa ke polsek)," ujarnyam


Baca di halaman selanjutnya: pemotor dalam kondisi mabuk.


Pemotor dalam kondisi mabuk

Kapolsek Cilandak Kompol Multazam menerangkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/7) pukul 20.00 WIB saat warga tengah menggelar tahlilan. Multazam menyebut pemotor saat itu dalam keadaan mabuk.

"Pulang mabuk bersama teman-teman kampusnya," kata Multazam kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).

Multazam mengatakan pemotor tersebut merupakan seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jagakarsa. Pria bermotor itu hendak pulang ke rumahnya setelah mabuk bersama teman-temannya.

"Salah satu kampus swasta di Jagakarsa. Mereka bertetangga," katanya.


Kasus berakhir damai

Multazam mengatakan pelaku sempat dibawa ke kantor polisi. Polisi kemudian melakukan mediasi dan kejadian itu diselesaikan secara kekeluargaan.

"Dimediasi oleh ketua RW setempat di Polsek Cilandak. Selesai secara kekeluargaan di kantor polsek," kata Multazam.

"Sudah kami mediasi, diselesaikan secara kekeluargaan, situasi kondusif," katanya.

Hal yang sama diungkap Ketua RW, Abdullah. Abdullah mengatakan kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan mengingat mahasiswa tersebut masih bertetangga.

"Setelah tahlilan, tapi kita sudah atas nama RW biar bagaimanapun itu warga kita, jadi tidak ada modus apa-apa. Kita lihat juga unsurnya memang nggak unsur kesengajaan, tapi memang mabuk wajarlah, mabuknya juga murni minuman, dan nggak ada barang bukti apa pun, nggak ada," kata Abdullah.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads