Sleman - Hasil pemeriksaan tim forensik terhadap dua jenazah korban yang terjebak di bunker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, Sudarwanto mengalami luka bakar derajat 2 atau hanya bagian luar saja. Sedangkan Warjono mengalami luka bakar derajat 4, organ dalamnya pun hangus.Jenazah relawan Sudarwanto tidak diotopsi karena keluarga menolaknya, sehingga langsung diambil keluarganya. Otopsi hanya dilakukan terhadap jenazah Warjono."Pada saat jenazah Sudarwanto ditemukan, kulit bagian luar terbakar, telapak tangan dan kaki seperti berada di air, kemudian dia masuk ke dalam bak kamar mandi. Air menjadi isolator sehingga menghambat luka bakar tidak sampai membakar dalam tubuhnya," kata Dr Ida Bagus Suryaputra, anggota tim forensik dalam konferensi pers di Instalansi Kedokteran Forensik RSUP Dr Sarjito Yogyakarta, Jumat (16/6/2006).Sedangkan hasil otopsi terhadap Warjono, warga Dusun Kopeng, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta ini mengalami luka bakar derajat 4, sehingga organ dalamnya hangus. "Dalam suhu panas seperti itu, perkiraan meninggal hanya beberapa detik setelah kejadian," terang Suryaputra.Hasil pemeriksaan tim forensik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan mekanik, atau disebabkan oleh benda tumpul. "Suhu yang dikatakan di atas 200 derajat Celcius membuat korban meninggal hanya beberapa detik saja," jelasnya.Keluarga sudah mengambil jenazah Warjono pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan keluarga Sudarwanto mengambil jenazah sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka, Jalan Wates Km 18 Sentolo, Kulonprogo.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini