IPW Harap Polri Bongkar Dugaan Halangi Penyidikan di Kasus Brigadir J

IPW Harap Polri Bongkar Dugaan Halangi Penyidikan di Kasus Brigadir J

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 13 Jul 2022 13:21 WIB
Keluarga mengelilingi jenazah Brigadir Yosua yang ditembak rekannya sendiri.
Keluarga mengelilingi jenazah Brigadir Yosua yang ditembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Indonesia Police Watch (IPW) menyampaikan apresiasinya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membentuk tim khusus penanganan tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. IPW berharap tim khusus ini mampu mendeteksi ada atau tidaknya upaya penghalangan penuntasan perkara.

"IPW juga mengharapkan tim gabungan bisa mendeteksi ada atau tidaknya upaya obstruction of justice dalam perkara ini," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis, Rabu (13/7/2022).

IPW juga berharap tim khusus turut memeriksa Irjen Ferdy Sambo dan istrinya. "Pastinya, dengan locus delicti yang ada, Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan istrinya akan menjadi orang yang diperiksa oleh tim gabungan yang dibentuk Kapolri tersebut," sambung Sugeng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, IPW memberi beberapa catatan yang diharapkan dapat dipertimbangkan tim khusus kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Dalam kaitan tugas tim gabungan tersebut, IPW memberikan beberapa catatan untuk menjadi pertimbangan pemeriksaan. Pertama, terhadap jenazah Brigpol Y (di berita sebelumnya ditulis Brigadir J) telah dilakukan autopsi atau bedah mayat. Sementara dalam status akhirnya sebagaimana disampaikan oleh Polri, Brigpol Nopryansah adalah sebagai terduga pelaku tindak pidana pengancaman dengan senjata dan pelecehan," kata Sugeng.

ADVERTISEMENT

"Yang menjadi pertanyaan, tindakan bedah mayat tersebut tujuannya untuk apa? Padahal bedah mayat umumnya dilakukan untuk seorang korban kejahatan, bukan pelaku kejahatan," sambung dia.

Sugeng kemudian mempertanyakan hasil autopsi. Pasalnya, keluarga Brigadir Y alias Brigadir J sempat menyampaikan soal bekas luka sayat dan kondisi jari yang putus.

"Dari autopsi yang telah dilakukan, apakah ditemukan luka sayat dan dua jari putus yang ada di jenazah Brigpol Y, sesuai informasi keluarga?" tutur Sugeng.

Sugeng kemudian mengaku telah melihat foto jenazah Brigadir Y alias Brigadir J. Dia mempertanyakan penyebab luka di beberapa titik wajah Brigadir J.

"Berdasarkan sumber lain yang melihat foto jenazah Brigpol Y, pada jenazah ditemukan luka sayatan pada bibir, hidung, dan sekitar kelopak mata," ucap dia.

Terakhir dia bertanya, ukuran kaliber proyektil peluru yang memberondong tubuh Brigadir J. "Proyektil peluru pada tubuh Brigpol Nopryansah kalibernya berapa?" pungkas dia.

Simak Video 'Tanda Tanya Besar Terkait Kasus Polisi Tembak Polisi Versi IPW':

[Gambas:Video 20detik]




(aud/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads