Dugaan Ikan-ikan di Kali Kramat Jati Mati Gegara Limbah Jeroan

Dugaan Ikan-ikan di Kali Kramat Jati Mati Gegara Limbah Jeroan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 12 Jul 2022 20:09 WIB
Ikan-ikan di Kali Baru Kramat jati ditemukan mati massal pada Senin (11/7). Diduga ikan-ikan mati karena keracunan limbah jeroan hewan kurban (Screenshot video viral)
Ikan-ikan di Kali Baru Kramat jati ditemukan mati massal pada Senin (11/7). Diduga ikan-ikan mati karena keracunan limbah jeroan hewan kurban. (Screenshot Video Viral)
Jakarta -

Penyebab ikan-ikan mati di Kali Baru, Kramat Jati, masih jadi misteri. Dugaan sementara, ikan-ikan itu mati karena limbah jeroan hewan kurban.

Misteri ikan-ikan di Kali Baru mati juga viral di media sosial. Dari video itu yang tersebar, terlihat ikan-ikan itu mati dan mengapung terbawa arus.

Kali tersebut juga terlihat tidak jernih. Airnya cokelat dengan arus yang tidak terlalu deras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam narasi video yang viral itu, disebutkan bahwa ikan-ikan yang mati berjenis ikan sapu-sapu. Ikan-ikan itu diduga mati karena tercemar limbah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta tak ingin cepat-cepat memberi kesimpulan soal penyebab ikan-ikan di Kali Baru mati. Pihaknya saat ini tengah menguji sampel air di Kali Baru.

ADVERTISEMENT

"Itu juga belum dapat kita simpulkan karena kita belum mendapat hasil labnya," kata Subkoordinator Urusan Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat DLH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, Selasa (12/7/2022).

Dia mengatakan uji laboratorium akan berjalan sekitar 12 hari. Penyebab matinya ikan-ikan tersebut akan didasari hasil uji laboratorium sampel air Kali Baru.

"Nanti dari hasil lab tersebut kita bisa tahu sumbernya dari mana. Jadi sampai saat ini kita belum dapat pastikan itu disebabkan oleh jeroan hewan kurban dan lain sebagainya," ujar dia.

Lihat juga video 'Ikan-ikan di Danau Maninjau Mati Mendadak, Jumlahnya 130 Ton!':

[Gambas:Video 20detik]


Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Yogi menerangkan, ikan-ikan di Kali Baru pernah mati massal tak jauh dari hari raya Idul Adha. Dia mengatakan peristiwa serupa belum pernah terjadi.

"Untuk Idul Adha sebelumnya, ini belum pernah terjadi, kami baru dapat laporan ini kemarin pada Senin, bertepatan sehari setelah Idul Adha. Sebelum-sebelumnya belum pernah terjadi laporan seperti ini yang bersamaan dengan pelaksanaan Idul Kurban," kata dia.

Menurutnya ikan sapu-sapu efektif untuk membersihkan perairan karena ikut mendekomposisi perairan. Selain itu, ikan sapu-sapu dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen rendah.

Dia menduga ikan sapu-sapu itu mati karena air di Kali Baru tercemar. Namun dia mengatakan DLH masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab kematian massal ikan tersebut.

"Ketika mati, apakah itu indikasi pencemaran? Ya, itu salah satu indikasi pencemaran karena yang salah satu kita ukur juga BOD atau kandungan oksigen di dalam perairan tersebut," ucapnya.

"Ikan sapu-sapu ini termasuk ikan yang tahan untuk kadar oksigen rendah. Ketika ikan sapu-sapu ini mati, bisa dipastikan kadar oksigennya rendah sekali sehingga memang bisa pastikan terjadi pencemaran. Namun itu perlu kita uji di laboratorium. kita juga melakukan pengujian sampel air tersebut untuk parameter BOD atau kandungan oksigen dalam air tersebut," tambah Yogi.

Halaman 3 dari 2
(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads