Sejumlah RW di Kelurahan Ratujaya, Cipayung, Depok memilih membagikan daging kurban dengan memakai daun jati. Hal tersebut sejalan dengan arahan Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk mengurangi sampah plastik.
Ketua RW 01, Kelurahan Ratujaya, Jaelani, mengatakan warganya menggunakan daun jati sebagai pengganti kantong plastik. Daun jati dinilai tak mudah robek dan ramah lingkungan.
"Saya memilih daun jati karena di wilayah saya masih banyak pohon jati dan kedua lebar-lebar dan banyak. Kalau menggunakan daun pisang cepat robek ya. Adapun daun waru sudah agak jarang. Saya memilih daun jati yang memang banyak dan ramah lingkungan sebagai alternatif saya," ungkap Jaelani saat dihubungi, Minggu (10/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada 2 sapi dan 11 kambing yang dikurbankan di wilayah RW 01. Jaelani menyebut ada sekitar 400 goodie bag yang dibagikan kepada warga.
"Menurut saya kalau plastik warna hitam takutnya bau. Kalau ini pakai daun jati (ditambah) goodie bag bisa dipakai buat yang lainnya. Tidak mudah hancur," papar Jaelani.
Ia menyebut RW 01 sudah lama menerapkan pembagian daging tanpa kantong plastik. Di tahun sebelumnya, lanjut Jaelani, warga berinisiatif menggunakan bonsang atau keranjang ramah lingkungan.
"Dari tahun ke tahun selalu (hindari plastik). Tahun lalu pakai bonsang keranjang bolong-bolong besar (buat) beli tahu sumedang. Sekarang dapat bantuan dari Pak Wali goodie bag. Alas pakai daun jati, goodie bag dipakai lagi bisa," ungkapnya.
Untuk mendapatkan daun jati, warga RW 01 berbondong-bondong saling membantu. Untuk diketahui wilayah RW 01 mencakup 8 RT.
"Nggak susah (dapatkan daun jati) karena di tempat saya masih banyak pohon jati. Warga, seluruh masyarakat yang terlibat di kegiatan tersebut," sambungnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Lurah Ratujaya, Ahmad Soma mengatakan ada beberapa RW yang diketahui menghindari pemakaian kantong plastik. Ia pun telah mengimbau 12 RW di wilayahnya untuk mengikuti imbauan Wali Kota.
"Ini lokasi (tanpa plastik) Masjid As-Syukur RW 01. Beberapa mesjid yang saya pantau sudah tidak lagi menggunakan plastik. Contoh Masjid Al-Huda RW 07 menggunakan alas daun labuh sayur dan di kemas dengan bongsang atau besek," ungkap Soma.
Penggunaan wadah tanpa plastik, lanjut Soma, sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat. Terlebih, sampah daun akan lebih mudah untuk terurai.
"Mengedukasi masyarakat, untuk tidak lagi menggunakan wadah plastik. Tetapi dengan wadah lain, yang nantinya pada saat sudah tidak terpakai, menjadi sampah, lebih mudah terurai dan bisa dijadikan komposting. Yang memang sudah beberapa kali kami mengadakan sosialisasi, dengan mengundang narasumber dari DLHK dalam rangka pemilahan sampah," tutupnya.