Istilah 'SCBD' muncul dari mereka para remaja yang nongkrong di trotoar wilayah Dukuh Atas, Sudirman, termasuk Bonge dan kawan-kawan. Gubernur DKI Anies Baswedan lantas merespons istilah tersebut. Apa kata Anies?
Munculnya Istilah 'SCBD'
Untuk diketahui, trotoar Dukuh Atas ini perbincangan karena ramainya para remaja yang nongkrong seakan menguasai area tersebut. Eksistensi bocah asal Citayam hingga Bojong Gede memadati kawasan Sudirman itu pun viral lewat konten-konten di Instagram dan TikTok.
Mereka punya gaya berpakaian khas hingga muncul sebutan 'Citayam Fashion Week'. Mereka nongkrong di sekitar Stasiun Sudirman hingga di Taman Dukuh Atas.
Sosok populer di kalangan bocah Citayam-Bojong Gede ialah Bonge. Bonge wara-wiri di konten TikTok maupun Instagram. Muncul guyonan kalau kawasan Sudirman kini 'dikuasai' Bonge cs.
Karena itulah muncul istilah 'SCBD'. Bukan SCBD perkantoran di wilayah Senayan, tapi karena mereka yang berasal dari Citayam hingga Bojong Gede ataupun Depok.
Anies Sebut Perlunya FGD Bahas Bocah Citayam
Sebelum merespons istilah 'SCBD' itu, Anies merespons terlebih dahulu fenomena maraknya bocah Citayam di trotoar Dukuh Atas. Anies berkelakar perlu adanya focus group discussion (FGD) untuk membahas fenomena itu.
Kelakar itu disampaikan Anies saat menghadiri acara Pembukaan TOD Forum 2022 dan Pencanangan Pembangunan Interkoneksi Bawah Tanah (Tunnel) Thamrin Nine-Stasiun MRT Dukuh Atas, Kamis (7/7/2022).
"Itu (fenomena) on ground, ini (pembangunan tunnel) underground. Kita butuh FGD khusus soal ini. Ha-ha-ha...," ujar Anies saat ditemui di Thamrin Nine, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Terus soal SCBD. Gini, saya jawab ini dulu," sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Saksikan juga: Bocil-bocil dengan Outfit Maksimal Tampil di 'Citayam Fashion Week'
(eva/dwia)