Pemprov DKI Diminta Berdayakan 'ABG Citayam' Agar Dukuh Atas Tak Kumuh

Pemprov DKI Diminta Berdayakan 'ABG Citayam' Agar Dukuh Atas Tak Kumuh

Arief Ikhsanudin - detikNews
Sabtu, 09 Jul 2022 06:50 WIB
Senja di kawasan Stasiun MRT BNI City, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, 8 Juli 2022. (Mulia Budi/detikcom)
Foto: Senja di kawasan Stasiun MRT BNI City, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, 8 Juli 2022. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Fenomena muda mudi Citayam nongkrong di dekat Stasiun Dukuh Atas Jakarta belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Kekhawatiran pun muncul usai muncul problematika seperti sampah yang berserakan hingga banyaknya perokok belia di Dukuh Atas.

Karena itu, Pemprov DKI pun diminta untuk memberdayakan para remaja yang datang ke Dukuh Atas. Peneliti tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna mengatakan, pemberdayaan itu dilakukan agar kawasan Dukuh Atas tak menjadi kekumuhan baru di Jakarta.

"Ada panggung fashion, panggung musik, mereka datang bawa alat lukis boleh, gitar nyanyi-nyayi di situ jadi panggung. Jangan jadikan Dukuh Atas jadi kekumuhan baru. Kerja sama dengan MRT, Kereta Api," kata Yayat kepada wartawan, Jumat (8/7/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yayat menjelaskan pentingnya ruang pemberdayaan untuk para remaja yang nongkrong di Dukuh Atas. Menurutnya hal itu guna menyalurkan kreativitas para remaja tersebut agar tak hanya nongkrong dan pacaran di Dukuh Atas.

"Jadi Jadikan Dukuh Atas panggung kreativitas, inovasi, fashion. Tempat kan ada, tapi harus ada siapa yang jadi pendamping. Jangan mereka malah bikin aturan sendiri," katanya.

ADVERTISEMENT

"Dinas LH nyapu-nyapu, jaga kebersihan, Satpol PP jagain, Dishub atur penyeberangan dan lainnya. Maka dibutuhkan ada seniman, atau senior yang samperi anak-anak. Yang datang seperti tokoh," lanjut Yayat.

Yayat melanjutkan, pemerintah tidak bisa membatasi orang yang ingin datang dan nongkrong di Dukuh Atas. Meski sebenarnya area tersebut adalah kawasan integrasi transportasi antara KRL, MRT, Kereta Bandara, dan TransJakarta.

"Dukuh Atas itu, panggung muka bagi anak-anak daerah suburban. Jadi etalase ekpresi mereka, karena di Citayam nggak ada tempat seperti itu, Bojong nggak ada," katanya.

Perlu Dipasang Rambu-rambu di Dukuh Atas

Pemprov DKI juga diminta untuk benar-benar mengawasi kawasan Dukuh Atas agar aturan soal ketertiban dijalankan oleh ABG yang nongkrong. Sebab selama ini ia melihat kurangnya rambu-rambu peringatan dan aturan ketertiban di Dukuh Atas.

"Yang kurang rambu-rambu, ruang kosong harus diberi rambu-rambu petunjuk. Contoh jam berapa tempat itu tidak boleh digunakan, misal kegiatan sampai jam 10 malam. Artinya jangan sampai ada yang tidur di situ. Kongkow sampai lewat batas yang ditetapkan," katanya.

"Jadi ruang itu bisa dipakai dengan aturan-aturan. Jadi orang bisa tahu, duduk boleh jangan buang sampah, jangan merokok, jangan rusak taman, injak rumput atau bunga, itu harus dikasih tahun," ucapnya.

Simak Video 'Bocil - bocil dengan Outfit Maksimal Tampil di 'Citayam Fashion Week'':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads