Seorang wali murid yang mengeluh gegara tidak dilayani saat mendaftarkan keponakannya di SMAN 13 Tangerang viral di media sosial. Wali murid itu menuntut pihak sekolah memberi penjelasan terkait sistem zonasi dan transparansi terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Dalam video yang beredar, tampak seorang wanita yang diduga sebagai wali murid merekam kejadian itu. Dia tampak sedang berkeliling mencari guru di SMAN 13 Tangerang untuk mendapatkan penjelasan terkait sistem PPDB.
"Ini lingkungan SMAN 13. Para orang tua sedang berjuang anaknya prestasi tapi tidak ada guru satu pun di sekolah ini, ada permainan apa ini di sekolah ini, sampai nggak ada yang keluar gurunya," ujar seorang wanita dalam video yang dilihat detikcom, Jumat (8/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu lalu mendatangi dua wanita lainnya yang sedang mengobrol di sebuah lorong sekolah. Tiba-tiba, salah satu wanita yang mengenakan kerudung berwarna biru kabur.
"Kok Ibu kabur? Tadi katanya nyari panitia PPDB. Bu, jangan kabur dong. Ibu guru berarti," ujar wanita itu.
Wanita perekam video itu kemudian mengejar wanita berkerudung biru itu hingga ke halaman parkir SMAN 13 Tangerang. Wanita berkerudung itu tetap mengelak bahwa dirinya bukan seorang guru dan pergi meninggalkan wanita perekam video dengan menggunakan sepeda motor.
"Bu kita ngobrol. Saya nggak akan viralin kalau Ibu mau ngobrol. Ayo Bu!" teriak wanita perekam video.
"Saya bukan guru," sahut wanita berkerudung biru.
Hingga saat ini belum diketahui secara detail terkait kapan direkamnya video tersebut.
Lihat juga video 'Siswa di Manado Ditampar Guru, Ortu Laporkan ke Polisi':
Simak klarifikasi perekam video dan pihak sekolah di halaman berikut
Klarifikasi Wanita Perekam Video
Wanita perekam video viral itu pun membuat sebuah klarifikasi. Wanita itu menyebut aksi itu ia lakukan karena menuntut adanya transparansi terkait sistem zonasi di SMAN 13 Tangerang.
"Permasalahan pertama adalah zonasi. Zonasi itu wilayah saya khususnya biasanya itu masuk, karena jaraknya hanya 600 meter, tapi di lingkungan saya ada 3 anak saat daftar zonasi tidak masuk," kata dia.
Wanita juga mengeluhkan terkait jalur afirmasi di SMAN 13 Tangerang. Dia menyebut keponakannya yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak lolos masuk SMAN 13 Tangerang.
"Afirmasinya kategorinya itu bahasa kasarnya untuk yang tidak mampu. Tapi dipermudah ketika mereka mempunyai PIP atau KIP. Kebetulan keponakan saya juga punya kartu itu dan sebenarnya mereka yatim," jelas wanita tersebut.
"Itu harusnya kalau afirmasi itu masuk, tapi ini tidak, sementara yang kelihatannya mampu itu dapat," sambungnya.
Lebih lanjut wanita itu juga meminta sekolah menjabarkan mengapa nilai anak yang lebih rendah bisa diterima sebagai murid di SMAN 13 Tangerang dibanding nilai anak yang lebih tinggi.
"Contoh keponakan saya nilainya 8,8 sekian tidak masuk. Tetapi ada yang nilainya 8,4, 8,5 itu masuk, itu yang kami permasalahkan," ucapnya.
Pihak Sekolah Buka Suara
Karti, Bagian Kurikulum SMAN 13 Tangerang, memilih bungkam kala dimintai konfirmasi terkait viralnya keluhan wali murid tersebut. Menurutnya, masyarakat bebas beropini terkait aturan yang ada di SMAN 13 Tangerang.
"Kalau masyarakat mau berpikir gitu silakan aja untuk saat ini. Saya saat ini tidak mau mengonfirmasi apa pun, tidak mau saya, itu kan (video) dibuat seseorang," ujar Karti saat dihubungi, Jumat (8/7/2022).
Karti sendiri tidak ambil pusing terkait viralnya video tersebut. Karti menyebut hingga kini belum ada arahan dari atasannya untuk memberi penjelasan terkait kejadian itu.
"Biarin aja ramai, biar masyarakat berpikirnya seperti apa. Itu aja, ngapain saya repot harus menjawab. Itu bodongnya juga akunnya. Tidak ada arahan dari atas untuk melakukan itu (menjelaskan)," pungkasnya.