Drama Pengepungan Mas Bechi Buron Kasus Pencabulan

Drama Pengepungan Mas Bechi Buron Kasus Pencabulan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Jul 2022 06:03 WIB
Jakarta -

Penangkapan DPO pencabulan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi diwarnai drama pengepungan. Aparat kepolisian mengepung Ponpes Shiddiqiyyah asuhan KH Muhammad Mukhtar Mukthi demi menangkap Mas Bechi.

Pengepungan di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, itu terjadi hingga belasan jam, sejak pukul 07.00 WIB, Kamis (7/7/2022). Polisi menutup akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan. Situasi di lokasi dipenuhi polisi berseragam maupun tidak, mobil-mobil polisi juga tampak memenuhi sekitar ponpes.

Di depan pintu pesantren, anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan anggota buru sergap dari Satbrimob pun memaksa masuk ke dalam pondok. Pantauan wartawan di lokasi, operasi aparat kepolisian itu mendapat perlawanan dari pihak pesantren. Ketegangan pun sempat terjadi saat polisi menerima perlawanan.

Perlawanan tersebut mengakibatkan satu anggota Satbrimob Polda Jatim terluka di bagian tangan kanannya. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara.

ADVERTISEMENT

Adanya perlawanan massa itu membuat polisi mau tak mau melakukan upaya mendorong pagar untuk masuk ke Ponpes Shiddiqiyyah.

Langkah Terakhir

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menjelaskan, upaya pengepungan ini merupakan langkah terakhir penangkapan Mas Bechi.

"Polda Jawa Timur menindaklanjuti kaitannya penanganan kasus cabul oleh MSA, sekarang kita masih proses melakukan penggeledahan di dalam pondok. Ini adalah langkah terakhir polisi untuk menyerahkan ke pengadilan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, seperti dilansir detikJatim, Kamis (7/7).

Dirmanto menyebut pihaknya selama ini sudah melakukan langkah humanis dalam menangkap tersangka. Untuk itu, upaya jemput paksa ini menjadi langkah terakhir yang dilakukan saat upaya-upaya tersebut menemui jalan buntu.

"Saya rasa Polda Jatim sudah cukup lama menangani kasus ini secara humanis, kita sudah ingatkan, sudah beri masukan pada keluarga, pada pengacara yang bersangkutan. Namun yang bersangkutan belum mau untuk hadir di polda. Bahkan kita sudah terbitkan DPO," imbuh Dirmanto.

Simak selengkapnya di sini.

Kiai Jombang Tolak Mas Bechi Ditangkap

Polisi akhirnya berhasil memasuki area ponpes. Mas Bechi juga ditemukan di dalam ponpes.

Kendati demikian, penangkapan DPO pencabulan itu terhalang oleh sang ayah. Kiai Mukhtar meminta polisi untuk tak menangkap anaknya. Dia juga memastikan akan menyerahkan Mas Bechi sendiri ke Polda Jatim.

Kiai Mukhtar menyampaikan hal ini langsung kepada Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. Kejadian ini terekam dalam video yang diterima detikJatim. Lokasi pengambilan video yakni di kediaman Kiai Mukhtar di dalam Ponpes Shiddiqiyyah.

"Jangan. Nanti kita antar ke sana," kata Kiai Mukhtar dalam video, Kamis (7/7/2022).

"Antar ke Polda ya Mbah Yai? Kapan Mbah Yai?" tanya Kapolres Jombang menimpali.

Kiai Mukhtar menyebut akan mengantar sendiri putranya usai acara pelantikan. Saat ini, Mas Bechi masih akan mengikuti acara pelantikan di internal pondok pesantren.

Negosiasi pun berlangsung. Kesepakatan kemudian didapatkan antara Kapolres Jombang dan Kiai Mukhtar. Mas Bechi akan diantar sore ini ke Polda Jatim. Nurhidayat menyebut akan melaporkan hal ini ke Kapolda Jatim.

Polisi Amankan Ratusan Orang

Sebanyak 320 orang simpatisan dari Ponpes Shiddiqiyah Jombang yang hendak menghalangi upaya penangkapan Mas Bechi diamankan. Sebagian dari simpatisan itu disebut datang dari berbagai daerah di Jatim, Jateng, bahkan dari luar pulau.

"Kami tadi sudah menyampaikan, di dalam banyak simpatisan. Kami sudah berupaya mengamankan para simpatisan ini ke Polres Jombang. Jumlah simpatisan ini ada sekitar 320 orang," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di depan gapura pintu masuk Ponpes Shiddiqiyah, Kamis (7/7/2022).

Dia menambahkan dari ratusan simpatisan yang diamankan, 20 di antaranya anak-anak. Bahkan simpatisan yang diamankan ada yang dari pulau.

"Jumlah simpatisan ini ada sekitar 320 orang. 20 Di antaranya adalah anak-anak. Ini masih kami pilah-pilah, karena banyak yang dari luar kota. Ada dari Malang, ada dari Banyuwangi, ada dari Semarang, juga dari Jogja. Bahkan ada yang dari luar Jawa, dari Lampung," tambahnya.

Mas Bechi Menyerahkan Diri

Setelah 16 jam upaya penjemputan paksa tak membuahkan hasil, Mas Bechi akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Mas Bechi menyerahkan diri Kamis (7/7) malam pukul 23.00 WIB. Proses pencarian Mas Bechi di Ponpes milik ayahnya itu berlangsung sejak Kamis (7/7) pukul 07.00 WIB.

Setibanya di Mapolda Jatim, Jumat (8/7) dini hari pukul 00.55 WIB, Mas Bechi langsung diperiksa kesehatannya. Dari foto yang diterima detikcom, Mas Bechi terlihat duduk di kursi menggunakan baju serba hitam. Tangan kiri Mas Bechi dipasangi alat pemeriksa tensi darah.
"Proses pengecekan kesehatan," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta membenarkan foto tersebut adalah Bechi, kepada detikcom, Jumat (8/7/2022).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads