Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian bertakziah ke rumah duka MenPAN-RB Tjahjo Kumolo. Tito tiba di rumah duka seusai melakukan kunjungan kerja ke Singapura.
Pantauan detikcom di lokasi, Tito tiba di rumah duka Tjahjo Kumolo pukul 19.14 WIB. Tito langsung disambut istri Tjahjo Kumolo, Erni Guntatri.
Tito mengenang Tjahjo merupakan sosok yang tenang dan sederhana. Tjahjo, menurut Tito, juga merupakan sosok yang sangat berpengalaman di dunia politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau orang yang tenang, sosok yang tenang, tidak banyak bicara, tapi sekali bicara berbobot dan sangat berpengalaman dalam dunia politik. Saya kan polisi, jadi nggak banyak paham dunia politik praktis. Saya jadi banyak belajar dari beliau dan beliau adalah sosok yang baik, sabar, dan sederhana," kata Tito.
Tito menceritakan banyak nasihat yang diberikan Tjahjo kepadanya, khususnya saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolri. Tjahjo sering membuat tulisan singkat dan memberikan masukan untuk Polri.
"Saya sudah kenal lama. Waktu saya di Polri, beliau banyak memberikan nasihat, wejangan, ya, memberikan informasi, masukan. Beliau ini sangat rajin membuat tulisan-tulisan singkat yang mudah dicerna dan selalu saya diberikan. Waktu saya Kapolri, diberi masukan tentang Polri, tentang situasi politik," ujar Tito.
Tjahjo merupakan Menteri Dalam Negeri periode 2014-2019. Lebih lanjut, Tito bersama keluarga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengaku sangat berduka atas kepergian Tjahjo. Bagi Tito, Tjahjo merupakan sosok senior yang dihormati.
"Tentu keluarga besar Kemendagri merasa sangat berduka sedalamnya karena beliau adalah bagi saya pribadi adalah sosok senior bagi saya, senior yang saya hormati," jelas Tito.
MenPAN-RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia Jumat (1/7) pukul 11.10 WIB. Tjahjo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, setelah sempat dirawat akibat infeksi.
Almarhum telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Keluarga mengungkap Tjahjo Kumolo sempat dirawat di tiga rumah sakit berbeda dengan penyakit yang sudah kompleks sebelum mengembuskan napas terakhir pada Jumat (1/7).
"Bapak kemarin sempat sakit, ada infeksi di perut, terus menjalar ke paru, ke ginjal, ke lever, dan sudah pakai bantu alat pernapasan. Alat bantu paru, jantung, cuci darah segala macam. Kondisi stabil ya harus pakai alat, jadi dokter semaksimal mungkin. Ada tiga rumah sakit, Abdi Waluyo, Harapan Kita, sama RSPAD," ujar menantu Tjahjo Kumolo, Detri Warmanto, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
(aik/aik)