Banjir bandang hingga tanah longsor melanda 2 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Ratusan warga terdampak hingga puluhan kambing hanyut akibat bencana ini.
Kecamatan Pamijahan
Bencana banjir dan tanah longsor melanda Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Rabu (22/6/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Banjir dan tanah longsor diakibatkan tingginya intensitas hujan dan meluapnya aliran sungai di desa tersebut.
"Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya aliran sungai dan anak kali sungai di Desa Cibunian mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, dalam keterangannya, Kamis (23/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang terdampak banjir dan tanah longsor adalah Kampung Pondok Gombong, Kampung Muara, Kampung Cimanggu, Kampung Bandara Jaya, Kampung Bajakan, dan Kampung Rawa.
Insiden ini juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti jembatan, akses jalan, dan kolam ternak warga.
Pada Kamis (23/6), BNPB mencatat sebanyak 2 orang dilaporkan hilang di Desa Cibunian. Sementara 1 orang telah ditemukan dalam keadaan tewas.
"Meninggal dunia ditemukan satu di lokasi longsor atas nama Ibu Aam, usia 40 tahun," jelasnya.
Satu korban yang dilaporkan hilang lainnya adalah Umar (20). Sebanyak 2 orang lainnya juga dilaporkan luka-luka.
Pada Jumat (24/6) BNPB memperbarui data. Sebanyak 44 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan tanah longsor di Kecamatan Pamijahan ini.
"Sedikitnya ada 44 KK terdampak. Sebanyak 40 unit rumah rusak ringan, 1 unit rumah rusak berat, dan 3 unit rumah rusak sedang," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (24/6).
Selain itu, puluhan hewan kurban ikut tersapu air bersama material bangunan dan longsoran saat air Sungai Cianten meluap akibat hujan deras pada Rabu (22/6) malam.
Pemerintah Desa Cibunian merinci, 39 kambing itu terdiri atas 9 ekor kambing dari peternakan di Kampung Banara Jaya Satu dan 30 ekor kambing dari peternakan di Kampung Limus Badak.
Lihat juga video 'Banjir Rob Rendam Pelabuhan Semarang, Tinggi Air Capai 1 Meter':
Selengkapnya pada halaman berikut.
Kecamatan Leuwiliang
Sementara itu, bencana banjir bandang dan tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Rabu (22/6) pukul 17.00 WIB. Peristiwa itu terjadi akibat luapan Sungai Cisarua yang tak kuasa menampung debit air setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Sebanyak 602 KK atau 2.407 terdampak, ada 20 jiwa yang terpaksa mengungsi ke tempat kerabat dan 3 warga mengalami luka ringan setelah sempat terseret arus banjir bandang. Beruntung warga tersebut dapat diselamatkan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Hasil kaji cepat, sedikitnya ada 5 unit rumah rusak berat, 1 rumah rusak ringan, dan 1 gedung pesantren Al-Insyiro terendam.
Di Leuwiliang ini, 1 orang dilaporkan hilang tertimbun tanah pada saat kejadian. Korban hilang bernama Yadi Jayadi (47) itu ditemukan tewas.
Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Fazzli mengatakan korban ditemukan dalam radius 20 km. Korban kemudian dibawa ke rumah duka.
"Korban atas nama Yadi Jayadi (47) kita temukan pada radius 20 km, selanjutnya korban dievakuasi menuju rumah duka," jelas Fazzli, Jumat (24/6).
Warga Butuh Sandang-Pangan
Warga terdampak banjir ini juga membutuhkan bantuan. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengungkap kebutuhan mendesak korban bencana saat ini adalah sandang dan pangan.
"Paling (kebutuhan mendesak) mereka sandang, pangan, tapi bantuan sudah mengalir dari kemarin. Tinggal desa yang ngatur sama Dinas Sosial," kata Aris kepada wartawan, Jumat (24/6).